Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Perilaku Penting Saat Wisata di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 08/12/2020, 17:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ahli Epidemiolog Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan, manajemen perilaku tidak kalah penting untuk disiapkan dan diperhatikan saat hendak berlibur di tengah pandemi Covid-19.

“Bayi selama dalam perjalanan di tempat wisata kalau bisa hindari dari sentuhan orang-orang yang bukan keluarga inti,” kata dia kepada Kompas.com, Senin (7/12/2020).

Hermawan melanjutkan, hal tersebut untuk mengurangi penyebaran Covid-19 karena orangtua belum tentu tahu dari mana saja sanak saudara selain keluarga inti bepergian sebelum bertemu mereka.

Baca juga: Bunda dan Ayah, Bagaimana Agar Traveling Bermanfaat untuk Si Kecil?

Menurut Hermawan, bayi masih belum memiliki otonomi berpikir dan bertindak sendiri, sehingga para orang dewasa wajib melakukan manajemen perilaku.

“Jangan sampai bayi digendong orang dari luar keluarga inti. Bayi tidak berinteraksi dengan orang lain tanpa diizinkan orangtua,” ujar dia.

“Ada orang di luar keluarga inti merasa gemas melihat bayi, ingin main dengan mereka. Itu berisiko. Makanya harus ada manajemen perilaku,” sambung dia.

Perilaku anak di tempat wisata

Untuk anak-anak, meski mereka sudah dapat berpikir dan bertindak sendiri, hal tersebut tidak sebebas orang dewasa, sehingga mereka perlu diawasi orangtua.

Guna menghindari terpapar virus Covid-19 di tempat wisata saat si kecil diajak bermain dengan anak-anak lain, orangtua perlu memberi edukasi seputar protokol kesehatan.

“Diajari untuk berperilaku (selama pandemi), tetap dalam tuntunan. Diajari cara memakai masker, sekarang sudah ada masker untuk anak-anak,” ujar Hermawan.

Baca juga: 4 Tips Liburan Bersama Bayi Saat Pandemi, Tidak Wajib Pakai Masker

Terkait kepatuhan terhadap protokol kesehatan, orangtua juga bisa membekali anak dengan hand sanitizer yang mudah dikantongi agar mereka dapat menggunakannya setiap saat.

Namun sebelum diberi hand sanitizer, orangtua juga perlu mengajari kapan dan di mana mereka harus selalu siap untuk menggunakan hand sanitizer.

Ilustrasi anak-anak bermain dan tertawa di taman bermain.FREEPIK/PRESSFOTO Ilustrasi anak-anak bermain dan tertawa di taman bermain.

“Tetap ada pengawasan. Mereka lebih punya kesadaran dan kepahaman (dibandingkan bayi), bisa diajari,” imbuh Hermawan.

Baca juga: Terganggu Suara Tangis Anak Kecil di Pesawat? Maskapai Ini Punya Solusinya

Selain itu, penggunaan masker juga dapat dilengkapi dengan penutup wajah (face shield) agar lebih aman saat berwisata.

“Penutup wajah bukan sesuatu yang sekali pakai. Bisa dibersihkan pakai lap yang disemprot hand sanitizer atau alkohol setiap 4-5 jam sekali,” ujar Hermawan.

Jaga protokol kesehatan saat anak bermain dengan temannya

Jika anak membawa mainan sendiri saat liburan ke tempat wisata, Hermawan mengimbau kepada orangtua agar mainan tidak digunakan orang lain selain anak mereka.

Apabila terpaksa mainan dipinjamkan kepada anak-anak lain, orangtua dapat mengajari mereka untuk menggunakan hand sanitizer terlebih dahulu sebelum memegang mainan.

“Kalau bermain dengan temannya, harus pakai masker. Beri jeda sebelum alat digunakan secara bergantian,” kata Hermawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com