Setelah perut kenyang, kamu bisa mulai menjelajahi sudut-sudut Bascarsija. Kawasan ini, kata Retno, jadi salah satu tempat populer untuk berburu suvenir khas Bosnia.
Di penjuru Bascarsija memang banyak sekali toko-toko suvenir. Beberapa di antaranya menjual suvenir berupa karpet bermotif Bosnia yang khas. Motif Bosnia ini berwarna-warni, sekilas mirip dengan kerajinan khas Turki.
Selain itu ada pula lampu-lampu gantung, sweater, piring-piring pajangan, nampan dengan hiasan khas Bosnia, tas tangan, magnet, dan masih banyak lagi. Harganya pun terjangkau, mulai dari 3 bosnian Marks atau sekitar Rp 25.000.
Jika ingin mencari barang yang benar-benar unik, kamu bisa mengunjungi area Jalan Kadzanjiluk. Menurut Retno, ia pasti akan mengajak turis yang ia pandu untuk berkunjung ke sini.
Baca juga: City Hall Sarajevo, Ikon Bosnia dan Herzegovina yang Sempat Hancur
Jalan tersebut merupakan pusatnya toko-toko kerajinan khas Bosnia yang dibuat dari tembaga, perak, atau emas. Lorong tersebut khusus dipakai untuk toko-toko para pengrajin.
Toko-toko ini, kata Retno, sudah dibangun sejak 1528 atau abad ke-16. Kawasan ini diambil dari kata “kazan” yang artinya adalah pengrajin.
Di sana, ada banyak kerajinan yang unik dan cocok dijadikan suvenir. Seperti piring berukirkan pemandangan khas kota Sarajevo, lukisan berukuran cukup besar dengan ukiran Sarajevo yang khas, set alat minum kopi, gilingan kopi, dan masih banyak lagi.
Harganya sendiri cukup terjangkau, coffee set contohnya dibanderol senilai 30 bosnian Mark atau Rp 260.000.
Setelah puas berbelanja, saatnya beristirahat. Orang-orang Bosnia dan Herzegovina punya kegemaran berkumpul bersama kerabat sambil minum kopi di depan rumah mereka. Di sekitar Bascarsija banyak kafe yang menawarkan sensasi minum kopi ala Bosnia yang unik.
“Kenapa unik? Karena mereka merebus di tempat coffee pot bernama dzezva. Ini kopi yang sudah disangarai dan digiling, kemudian ditaruh di coffee pot, ditaruh air lalu direbus dan diminum,” tutur Retno.
Selain cara pembuatannya yang unik, cara minumnya pun unik. Yakni tanpa dicampur gula, dan sambil makan lorkum atau manisan seperti turkish delight khas Bosnia. Gulanya yang berbentuk blok dimakan dengan cara dicelup sedikit ke dalam kopi lalu digigit.