Penelitian pun dilanjutkan kembali pada tahun 1994, 2004, 2016 dan yang terakhir 2018.
Setelah penelitian ini diumumkan pada 2019 lalu, sejumlah warga dari berbagai daerah, berdatangan ke tempat ini untuk melihat langsung.
Puncaknya pada Desember 2019 lalu, situs budaya Lambanapu ini dijadikan sebagai Rumah Peradaban Sumba oleh pemerintah setempat.
Namun sayangnya kata Andreas, pemerintah daerah setempat kurang mempromosikan wisata Sumba tersebut. Bukan hanya itu saja, lokasi sekitar situs ini juga tidak ditata baik.
"Bahkan rumah tempat untuk menyimpan kerangka manusia dan sebagainya ini dibangun oleh sebuah yayasan asal Jakarta," ungkap Andreas.
Dia berharap, pemerintah daerah bisa segera membantu mempromosikan tempat sejarah ini.
"Kita harap situs ini, bisa menjadi salah satu destinasi arkeologi yang nantinya menarik wisatawan untuk berkunjung ke Lambanapu," kata Andreas.
Baca juga: Tak Murni Pribumi, Kerangka Situs Lambanapu Bukti Percampuran Ras Sejak 2.000 Tahun Lalu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.