4. Kampung Adat Waru Wora
Tak jauh dari Pantai Marosi, terdapat sebuah kampung adat yang masih terjaga keasliannya.
Namanya Kampung Adat Waru Wora, yang terletak di Desa Patijala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat.
Di kampung adat itu berdiri 35 rumah adat yang dihuni oleh 102 kepala keluarga. Rumah adat itu berbentuk rumah panggung dengan atap yang menjulang seperti menara.
Warga setempat menyebutnya sebagai Uma Bokulu atau rumah besar. Sebelum memasuki kampung adat itu, terdapat sejumlah kuburan batu berukuran besar, yang berada di sebelah kiri.
Rumah adat itu terdiri dari tiga bagian yakni bagian atas untuk menyimpan bahan makanan, tengah untuk penghuni rumah dan bawah diperuntukan bagi ternak.
Untuk lantai, rangka atap dan dinding rumah, dibangun menggunakan bambu, sementara atap rumah ditutup menggunakan alang-alang.
Baca juga: Fakta Seputar Nihi Sumba, Resor Eksklusif di NTT
Uma bokulu dibangun menggunakan tiga jenis kayu, di antaranya kayu mayela, kayu mata api, dan kayu nangka.
Kepala Dusun III Desa Patiala Bawah Kristofel Kedubanyu, menyebut Uma Bokulu memiliki arti yang sangat sakral.
Di kampung mereka kata Kristofel, kerap dikunjungi oleh wisatawan asing maupun mancanegara. Termasuk juga para peneliti budaya atau antropolog dari berbagai daerah dan negara lain.
"Wisatawan yang datang ke sini, senang dengan bentuk rumah adat kami," kata Kristofel.
Keunikan kampung adat mereka, terletak pada bangunan fisik rumah adat yang masih alami.
Namun kata Kristofel, tak tersedianya listrik di kampung adat, membuat mereka kesulitan saat beraktivitas di malam hari.
Dia berharap, pihak PLN segera membantu membangun jaringan listrik.