Selain berburu kuliner, para pengunjung juga bisa menikmati beberapa hiburan yang disediakan panitia. Dalam kurun waktu satu bulan, biasanya panitia akan mengadakan 2-3 kali acara berbeda.
Kadang kala ada live music gambus, tari-tarian khas Arab, cerita pendek tentang sejarah Islam, dan lain-lain.
Dampak pandemi
Pandemi Covid-19 tentu saja ikut memengaruhi keberlangsungan pasar kuliner ini. menurut Rifqi, sejak pandemi berlangsung mereka pernah tutup hingga dua kali. Pertama yakni di bulan-bulan awal pandemi.
Setelahnya pemerintah mulai mengizinkan pasar kuliner kembali beroperasi. Namun sekitar dua atau tiga bulan lalu, mereka terpaksa tutup kembali karena ada salah satu warga Kampung Arab yang terpapar virus Covid-19.
“Jumlah pengunjung mulai menurun pas kita buka lagi setelah habis ada yang terpapar corona itu. Jadi banyak juga (pedagang) yang kurangin porsinya,” terang Rifqi.
Biasanya di sore hari banyak pegawai pemerintahan yang mampir sepulang bekerja. Namun akhir-akhir ini sangat berkurang.
Dalam sehari, kata Rifqi, pengunjung yang datang dari sore sampai malam hanya sekitar 300 orang. Padahal sebelum pandemi, dalam sehari pasar kuliner bisa dikunjungi hingga lebih dari 1.000 pengunjung.
“Tapi untungnya online juga tetap ada. Jadi mereka kadang open PO (pre-order) dulu jadi pas Arabian Street Food tinggal diantar atau diambil gitu. Kalau yang makan di tempat sekarang betul-betul berkurang. Banyak yang dibungkus juga,” sambung dia.
Maka dari itu untuk bisa memberikan keyakinan pada para pengunjung, Rifqi meyakinkan bahwa protokol kesehatan yang dilakukan di Arabian Street Food sudah ketat.
Termasuk pengecekan suhu, wajib memakai masker, dan wajib cuci tangan. Pedagang pun wajib memakai sarung tangan, masker, dan face shield.
Satu hal yang unik adalah, jika pengunjung menemukan pedagang yang tidak menerapkan protokol kesehatan, mereka berhak makan gratis di tempat tersebut.
“Tinggal lapor saja. Pelapak kan ada yang enggak terima mungkin. Nah, tinggal lapor ke panitia untuk klaim,” ujar Rifqi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.