Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Virtual dalam Industri MICE Indonesia, Apa Bisa?

Kompas.com - 11/12/2020, 20:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 membuat sektor meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE) dalam industri pariwisata Indonesia melaksanakan kegiatan secara online.

Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian KUKM Leonard Theosabrata menuturkan, saat ini banyak pelaku MICE membuat pameran virtual.

Baca juga: Wishnutama Tertarik Ide Garap MICE Online Usai Virus Corona, Apa Tanggapan Industri MICE?

“Tapi tidak perhatikan aspek-aspek yang sebetulnya apa esensi dari pameran itu sendiri. Dan yang pasti, pameran virtual sebetulnya bukan virtual reality,” ujar dia.

Pernyataan itu Leonard sampaikan dalam webinar Harian Kompas bertajuk “The Comebak Plan of MICE For 2021”, Kamis (10/12/2020).

Dia melanjutkan, para pelaku MICE membuat pameran virtual menggunakan teknologi tiga dimensi, avatar, dan gamifikasi.

Kendati demikian, menurut dia sejumlah teknik tersebut kurang pas untuk kebutuhan MICE, terlebih MICE Business-to-Business (B2B).

Baca juga: 5 Cara Pulihkan Industri MICE Indonesia

Sebab, dalam B2B yang paling penting bukanlah virtual reality, melainkan koneksi. Leonard menuturkan, hal fundamental dalam MICE adalah pertemuan.

“Pihak mana yang bertemu, salah satunya supply dengan demand. Fundamental masih meetings of minds, meeting buyer-seller. Ini yang terpenting untuk dimengerti banyak pihak yang ingin bertahan pada 2021,” imbuh dia.

Kegiatan online lebih dipoles

Saat ini, MICE banyak yang berlangsung secara online. Namun, Leonard tidak menampik jika ke depannya akan ada penggabungan antara kegiatan MICE online dan langsung.

Meski penggabungan antara kegiatan MICE online dan langsung mungkin dirasa mengganggu industri oleh sebagian orang, menurut Leonard yang sebenarnya mengganggu adalah pandemi Covid-19.

Baca juga: Wishnutama Garap Event, Pelaku MICE Minta Event Internasional Selain di Jakarta dan Bali

Leonard menjelaskan bahwa jika nantinya kegiatan MICE sudah mulai dilakukan secara langsung, yang perlu diperhatikan bukan hanya protokol kesehatan.

Beberapa aspek, seperti bagaimana pelaku industri harus bersikap, termasuk pemilik venue, event organizer, pemerintah setempat, publik, serta pengunjung regional dan internasional juga harus diperhatikan.

“Semua komponen harus diperhatikan. Interaksi antarkomponen harus diperhatikan,” tutur Leonard.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Telah Batalkan 234 Acara MICE di Singapura

Apabila pelaku industri ingin melaksanakan kegiatan MICE secara virtual, seluruh aspek tersebut perlu diperhatikan.

Sebab, apa yang terjadi secara langsung dirasa sulit direplikasi secara online, terlebih soal interaksi pihak yang terlibat.

“Untuk menduplikasi apa yang ada secara langsung jadi ada di (kegiatan) online, industri MICE harus mengerti esensi MICE. Ini digabungkan ke online, sepertinya harus adaptasi,” ucapnya.

Harus depankan interaksi

Bagi pelaku MICE yang hendak menyelenggarakan kegiatan secara virtual dengan teknologi canggih, Leonard mengatakan bahwa yang harus diinovasikan adalah interaksi pihak yang terlibat.

“Kalau desain industri MICE 2021 seperti ingin menciptakan aplikasi, itu harus desain User Interface (UI) dan User Experience (UX) bagaimana,” tuturnya.

Apabila platform yang digunakan mengarah pada konsep gamifikasi, dia yakin orang-orang B2B kemungkinan bisa tidak akan berminat.

Baca juga: 2 Destinasi MICE Favorit di Indonesia

Hal ini karena jika kegiatan MICE dilakukan secara langsung, mereka datang ke pameran untuk melakukan bisnis.

“Saya percaya pameran virtual 2021 atau pasca-pandemi bukan soal tiga dimensi, tapi bagaimana kita mendesain interaksi,” ujar Leonard.

“Jangan bikin sesuatu yang tidak realistis. Interaksi harus asli, pembicaraan harus asli. Kita mau pertemukan supply dan demand,” sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com