KOMPAS.com – Deputi Hubungan Pemerintahan Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Ndang Mawardi mengatakan, 239 pameran batal dilaksanakan di Indonesia karena pandemi Covid-19.
“Kita terdampak cukup besar sekali. Dari total jenis pameran, baik itu Business-to-Business (B2B) atau Business-to-Consumer (B2C) batal terlaksana 90 persen,” katanya.
Baca juga: Prospek MICE di Indonesia, Pebisnis Jadi Incaran
Pernyataan itu ia sampaikan dalam webinar Harian Kompas bertajuk “The Comebak Plan of MICE For 2021”, Kamis (10/12/2020).
Menurut data yang Ndang paparkan, setidaknya Indonesia memiliki 267 pameran yang harusnya dilaksanakan sepanjang 2020.
Kendati demikian, hanya 20 pameran atau 10 persen saja yang terlaksana pada periode Januari-Maret, tepatnya sebelum pemerintah pusat dan pemerintah daerah menghentikan izin penyelenggaraan kegiatan MICE.
Sementara itu, sebanyak 239 pameran atau 90 persen batal terlaksana selama Maret-Desember karena kebijakan sejumlah dareah yang masih belum pasti terkait PSBB.
Baca juga: 5 Cara Pulihkan Industri MICE Indonesia
Dari 90 persen pameran yang batal tersebut, mayoritas berlokasi di Jakarta. Meski begitu, rencananya delapan pameran akan dilaksanakan pada November-Desember di beberapa daerah yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali.
Dari total 267 pameran, 123 di antaranya adalah pameran B2C sementara 144 adalah pameran B2B. Dari total tersebut, 154 adalah pameran internasional dan 113 adalah pameran nasional di standalone venue.
Kerugian capai triliunan Rupiah
Ndang menuturkan, dibatalkannya sebagian besar kegiatan MICE memengaruhi pendapatan, terlebih bagi anggota Asperapi area Jakarta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.