Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Faktor Penting dalam Penyelenggaraan MICE Selama New Normal

Kompas.com - 12/12/2020, 07:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Deputi Hubungan Pemerintahan Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Ndang Mawardi mengatakan, pihaknya telah melakukan simulasi pameran.

Hal itu guna mempersiapkan industri meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) atau pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran di Indonesia bergerak kembali selama era new normal.

“Simulasi untuk lakukan pameran bersama para anggota, calon sponsor dan pembeli. Menyaksikan sendiri bagaimana kita berlakukan jaga jarak di dalam pameran,” kata dia.

Baca juga: 2 Destinasi MICE Favorit di Indonesia

Pernyataan itu ia sampaikan dalam webinar Harian Kompas bertajuk “The Comebak Plan of MICE For 2021”, Kamis (10/12/2020).

Selain protokol kesehatan standar termasuk jaga jarak, Ndang menambahkan bahwa terdapat tiga faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan MICE selama new normal.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Kompas.com rangkum berdasarkan pemaparan Ndang, Jumat (11/12/2020):

1. Faktor risiko

Faktor risiko dibagi menjadi tiga bagian yakni Stage 1, Stage 2, dan Stage 3. Masing-masing bagian dikategorikan berdasarkan tingkat risiko yang dihasilkan oleh kegiatan yang diselenggarakan.

Untuk Stage 1: Low Risk Activity, kegiatan yang masuk dalam bagian tersebut adalah pertemuan, seminar, dan pelatihan.

Sementara pada Stage 2: Medium Risk Activity terdapat pameran, konvensi, insentif, dan bazar. Kemudian Stage 3: High Risk Activity memiliki konser, festival, dan acara musik.

Baca juga: 5 Cara Pulihkan Industri MICE Indonesia

“Penyelenggaraan MICE juga harus pertimbangkan risiko. Low Risk Activity sebetulnya kita sudah mulai, hotel-hotel sudah mulai penuh untuk pertemuan, seminar, dan pelatihan di berbagai kota,” ungkap Ndang.

Berbicara tentang penyelenggaraan bazar Business-to-Consumer (B2C), Ndang mengimbau agar para pelaku berhati-hati.

Sebab jika dibandingkan dengan Business-to-Business (B2B), penyelenggaraan bazar dirasa lebih terorganisasi, terstruktur, dan terjadwal kehadiran para pesertanya.

“Yang jadi catatan sekarang karena pandemi masih tinggi, harus dicermati. Kita harus koordinasi dengan Satgas Covid-19 dan kepolisian,” ucap Ndang.

2. Faktor dimensi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com