Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri MICE 2021, Pameran Pendidikan Diprediksi Bakal Ramai

Kompas.com - 12/12/2020, 08:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan bahwa kegiatan MICE 2021 akan banyak pameran terkait pendidikan.

“Jumlah mahasiswa Indonesia ke luar negeri itu 47.000 orang. Peluang bagus, 2021 diperkirakan banyak yang lakukan pameran pendidikan (ke luar negeri),” katanya.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam webinar Harian Kompas bertajuk “The Comebak Plan of MICE For 2021”, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: Pandemi Covid-19 Telah Batalkan 234 Acara MICE di Singapura

Bhima melanjutkan, negara yang paling diincar pelajar dari Indonesia adalah Australia, Malaysia, Amerika, Inggris, dan Jepang.

Apabila pameran pendidikan diselenggarakan pada 2021 secara langsung, kelima negara tersebut ada kemungkinan yang akan dicari para orangtua untuk menanyakan informasi edukasi di negara-negara tersebut.

Pameran nyata lebih diincar

Menurut Bhima, pameran yang diadakan secara langsung lebih diincar lantaran orangtua merasa kurang puas bertanya hal-hal yang spesifik pada pameran virtual.

“Golongan menengah ke atas, untuk cari informasi terkait prospek pendidikan, lebih memilih untuk bertemu langsung dengan perwakilan dari universitas,” imbuh dia.

Menurut Bhima, sejumlah informasi tersebut tidak bisa didapatkan hanya sekadar melihat dari situs resmi, atau lewat pertemuan virtual.

Baca juga: Sektor Pariwisata Stagnan, Industri MICE Diharapkan Bangkit Kembali

Sama halnya dengan sektor pendidikan, sektor properti pun dirasa membutuhkan kontak secara langsung dibanding dengan virtual terkait informasi yang dibutuhkan.

Terlebih, informasi seputar cicilan rumah mungkin akan dicari banyak masyarakat di Indonesia.

Ilustrasi pameran properti.Arimbi Ramadhiani Ilustrasi pameran properti.

“Pameran virtual terkait properti, calon konsumen kurang puas untuk bertanya terlebih soal hal-hal spesifik karena kebutuhan setiap orang berbeda. Misalnya skema KPR,” tuturnya.

Jika peserta kegiatan MICE tersebut datang secara langsung, mereka bisa langsung menanyakan hal-hal personal kepada para staf dari bank yang turut hadir dalam pameran.

“Tidak bisa diganti dengan virtual. Misal ada pameran virtual dihadiri 200 orang, pertanyaan akan relatif lebih umum dan mereka sering kali sungkan untuk bertanya yang personal,” ucap Bhima.

Ada simulasi sebelum gelar pameran

Deputi Hubungan Pemerintahan Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Ndang Mawardi mengatakan, jika pameran hendak dilaksanakan secara langsung, pelaku MICE wajib menerapkan protokol kesehatan.

Selain langkah-langkah yang ada dalam pedoman CHSE untuk MICE, juga pelacakan dan pembentukan tim Satgas Covid-19 yang menurutnya adalah hal wajib dalam setiap acara.

Baca juga: 5 Cara Pulihkan Industri MICE Indonesia

“Itu faktor yang dikoordinasi dengan venue masing-masing. Lakukan simulasi, tunjukan dan ajak Satgas-19 kota atau provinsi untuk lihat bagaimana (pameran) bisa dilakukan,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.

Dia melanjutkan, dengan langkah tersebut, para pelaku MICE dapat meyakinkan pemangku kepentingan bahwa kegiatan tersebut aman dilakukan selama new normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com