Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan ke Sarajevo, Oleh-oleh Apa Saja yang Wajib Dibawa?

Kompas.com - 12/12/2020, 09:09 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Liburan ke suatu destinasi di luar negeri rasanya tak lengkap jika tidak membawa oleh-oleh saat kembali ke Indonesia.

Hal yang sama berlaku jika kamu liburan ke Bosnia dan Herzegovina, negara yang terletak di Semenanjung Balkan, bertetangga dengan Kroasia.

Bosnia dan Herzegovina punya banyak sekali kerajinan unik dan kuliner yang bisa kamu bawa pulang.

Baca juga: City Hall Sarajevo, Ikon Bosnia dan Herzegovina yang Sempat Hancur

Walaupun sekarang ini negara tersebut masih menutup pintunya untuk wisatawan asing, kamu tetap bisa mencatat lebih dahulu oleh-oleh berikut untuk kamu beli saat mengunjungi kunjungan ke Bosnia dan Herzegovina nanti.

Barang-barang berikut bisa kamu peroleh dengan mudah di kawasan Bascarsija atau Old Town Sarajevo. Kamu juga bisa dengan mudah bertanya pada orang-orang di sekitar atau menawar harga karena biasanya para pedagang di sana cukup bisa berbahasa Inggris.

1. Kerajinan tembaga

Orang-orang Ottoman membawa kerajinan tembaga ke Bosnia dan Herzegovina saat mereka berkuasa di sana. Selama berabad-abad, orang-orang Bosnia dan Herzegovina telah membuat aneka obyek dari tembaga menjadi aneka barang yang cantik.

Contoh set minum kopi ala Bosnia yang dibuat dari tembaga dengan ukiran khas buatan tangan para perajin di BascarsijaShutterstock/Mazur Travel Contoh set minum kopi ala Bosnia yang dibuat dari tembaga dengan ukiran khas buatan tangan para perajin di Bascarsija

Dalam sesi Travel Virtual Tour Bosnia dan Herzegovina dari Kompas.com dan Avia Tour, pemandu wisata Sarajevo bernama Retno mengajak para peserta berkunjung ke Kazandjiluk. Tempat itu adalah pusat toko-toko kerajinan tembaga di Bascarsija.

Kamu bisa mendengar pukulan para pengrajin ketika membuat langsung kerajinan tembaga di toko mereka. Para perajin masih mengukir hiasan pada kerajinan tembaga tersebut dengan tangan.

Baca juga: Itinerary Wisata Jalan Kaki di Old Town Sarajevo

Di sana ada aneka kerajinan seperti set minum kopi, penggiling kopi tradisional, aneka gelas dan piring, hiasan dinding dengan lukisan Sarajevo, kaligrafi, hingga penggiling merica.

“Ini ada hiasan dinding bertuliskan Sarajevo. Biasanya yang menarik seperti ini untuk dibawa ke Indonesia,” kata Retno dalam sesi Travel Virtual Tour, Sabtu (6/12/2020).

Harganya juga cukup terjangkau. Untuk satu set alat minum kopi khas Bosnia dibanderol dengan harga 30 Bosnian Marks atau sekitar Rp 250.000. Untuk yang lebih rumit seperti gilingan kopi tradisional, harganya adalah 50 Bosnian Marks atau sekitar Rp 400.000.

Penjual bisa membungkus suvenir dalam kotak cantik, sehingga cocok dijadikan hadiah. Mereka juga membungkusnya dengan aman agar tak rusak dalam perjalanan.

2. Karpet dengan motif khas Bosnia

Di sekitar Bascarsija, banyak sekali toko yang menjual karpet dengan motif khas Bosnia. Karpet itu disebut kilim, ditenun menggunakan tangan, sehingga punya rajutan khas.

Ilustrasi oleh-oleh khas Bosnia dan Herzegovina, karpet dengan motif BosniaShutterstock/Tanya Kukarkina Ilustrasi oleh-oleh khas Bosnia dan Herzegovina, karpet dengan motif Bosnia

Motif karpet tenun tersebut dipengaruhi budaya Turki ketika Kekaisaran Ottoman berkuasa di Bosnia dan Herzegovina. Motifnya berwarna-warni dan membentuk serupa kaleidoskop dengan warna merah yang dominan.

“Motifnya mirip Turki, biasanya para turis dari Indonesia beli barang semacam ini. Seperti tenun di Indonesia, mirip sekali,” papar Retno.

Selain karpet, di toko-toko tersebut juga terdapat beberapa jenis sweater dengan motif yang sama. Kamu juga bisa membelinya untuk melawan udara dingin Sarajevo di musim dingin.

3. Berbagai aksesori dan pajangan

Old Town juga merupakan pusatnya toko suvenir. Di sana, ada berbagai benda, seperti magnet kulkas, piring hiasan, nampan bermotif Bosnia, lampu gantung warna-warni, scarf, mug, dan tas.

Deretan toko suvenir di Bascarsija, Sarajevo, Bosnia dan HerzegovinaShutterstock/Dreamer4787 Deretan toko suvenir di Bascarsija, Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina

Kamu bisa membeli cukup banyak aksesori dan pajangan ini untuk kerabat dan keluarga yang jumlahnya banyak karena harganya cukup terjangkau.

Harga aneka aksesoris dan pajangan biasanya mulai dari 3 Bosnian Marks atau sekitar Rp 26.000.

4. Burek

Selain benda-benda unik, kamu juga bisa membawa kuliner khas Bosnia hingga ke Indonesia. Salah satu yang tahan lama dan aman dibawa dalam perjalanan jauh adalah burek, sejenis pai yang dibuat dari kulit pastry dengan beberapa macam isian.

Burek, makanan menyerupai pai dengan isi daging atau keju dan sayuran khas BosniaShutterstock/Nickola_Che Burek, makanan menyerupai pai dengan isi daging atau keju dan sayuran khas Bosnia

Burek merupakan pai dengan isi daging. Jika disebut sirnica, maka itu merupakan jenis burek dengan isian keju.

“Ini aman (dibawa pulang). Saya pernah bawa ke Indonesia pakai plastik kontainer. Saya kebetulan asli Kediri, Jawa Timur. Saya bawa dari Sarajevo sampai Cengkareng, dari Cengkareng ke Juanda, itu aman,” jelas Retno.

Baca juga: Menengok 4 Tempat Ibadah Berbagai Agama di Old Town Sarajevo

Burek berbentuk lingkaran dengan gulungan pastry tipis bernama filo dough yang renyah, berpadu dengan isian burek yang lembut.

Biasanya burek disantap untuk sarapan atau makan siang dan diberi tambahan topping yoghurt di atasnya. Burek di Bosnia dan Herzegovina masih dimasak menggunakan oven arang, sehingga aromanya begitu khas.

Burek biasa dijual per kilogram, dengan harga sekitar 12 Bosnian Marks atau sekitar Rp 105.000 per kilogram.

5. Kopi Bosnia

Selain burek, kamu juga bisa membawa kopi Bosnia. Orang-orang Bosnia sangat suka minum kopi. Biasanya mereka melakukan ritual minum kopi bersama kerabat dan keluarga di halaman rumah.

Ilustrasi tata cara minum kopi ala Bosnia, dengan segelas kopi, air mineral, alat perebus kopi, gula blok, serta manisan turkish delightShutterstock/Lifeinviewfinder Ilustrasi tata cara minum kopi ala Bosnia, dengan segelas kopi, air mineral, alat perebus kopi, gula blok, serta manisan turkish delight

“Kopinya sebetulnya adalah kopi dari Brazil, tapi dia digoreng atau disangrai di sini. Kopinya disangrai di tempat, kemudian digiling dan dikemas seperti ini. Biasanya para turis membeli seperti ini,” terang Retno.

Satu bungkus kopi Bosnia berukuran 500 gram biasa dijual seharga 10 Bosnian Marks atau sekitar Rp 87.900.

6. Lokum

Lokum atau Turkish delight adalah makanan manis yang dibuat dari tepung jagung dan gula yang diuleni hingga kalis. Biasanya, lokum punya banyak jenis rasa, seperti air mawar, jeruk, lemon, kurma, pistachio, hazelnut, hingga walnut.

Lokum atau turkish delight khas Bosnia dan HerzegovinaShutterstock/zefirchik06 Lokum atau turkish delight khas Bosnia dan Herzegovina

Bentuknya persegi kecil-kecil dan ditaburi tepung agar tidak lengket. Lokum juga tahan lama, sehingga bisa dibawa dalam perjalanan jauh. Selain berbentuk persegi, ada pula lokum dengan aneka bentuk cantik lainnya yang sudah dimodifikasi.

Lokum merupakan serapan dari budaya Turki ketika Ottoman berkuasa di Bosnia dan Herzegovina. Biasanya orang-orang Bosnia dan Herzegovina mengonsumsi lokum sebagai teman minum kopi.

Kopi Bosnia yang sudah diseduh kemudian diberi celupan gula blok. Lokum dimakan setelah kopi diseruput, memberikan sensasi rasa manis pada mulut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Travel Update
Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Travel Update
5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

Jalan Jalan
5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

Travel Tips
3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

Travel Tips
Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com