KOMPAS.com – Bukan hanya Indonesia yang punya masjid bernama Istiqlal. Ada pula ‘saudaranya’ yang bernama Istiklal Dzamija di Negara Bosnia dan Herzegovina.
Masjid Istiqlal yang satu ini tepatnya terletak di Sarajevo, ibu kota negara yang berada di Semenanjung Balkan itu. Nama "istiqlal" sendiri diambil dari bahasa Arab yang artinya kemerdekaan dalam bahasa Indonesia.
Dalam sesi Travel Virtual Tour Kompas.com dan Avia Tour pada Sabtu (5/12/2020), pemandu wisata Sarajevo Retno mengajak para peserta untuk masuk ke dalam Masjid Istiqlal.
Baca juga: Menengok 4 Tempat Ibadah Berbagai Agama di Old Town Sarajevo
“Ini adalah hadiah dari Indonesia atau sebagai hadiah dari rakyat Indonesia. Masjid ini sangat terkenal di Sarajevo,” kata Retno.
Selain disebut Masjid Istiqlal, masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Suharto atau Masjid Indonesia. Pasalnya, mantan Presiden Suharto jadi orang yang memprakarsai pembangunan masjid ini.
Luas masjid ini mencapai 2.800 meter persegi dan bisa menampung hingga 3.000 jemaah di bagian dalamnya saja. Jika menggunakan area luarnya, maka jumlah jamaahnya bisa lebih dari itu.
Saat kunjungannya ke Sarajevo pada Maret 1995, Presiden Suharto mempertimbangkan untuk membangun masjid sebagai hadiah untuk orang-orang Bosnia dan Herzegovina di tengah-tengah peperangan.
Ia kemudian menunjuk arsitek Fauzan Noe’man yang memang berpengalaman dalam mendesain banyak masjid, salah satunya Masjid At-Tin di Taman Mini Indonesia Indah, untuk mendesain Masjid Istiqlal Sarajevo.
Namun karena peristiwa lengsernya Suharto pada Mei 1998, pembangunan masjid ini sempat tertunda. Hingga akhirnya masjid ini diresmikan pada September 2001.
Banyak elemen dalam masjid ini yang merepresentasikan Indonesia. Beberapa di antaranya adalah pintu masjid yang terbuat dari kayu jati asli. Pintunya dibuat di Jepara dan dibawa dengan kapal dari Indonesia ke Bosnia dan Herzegovina.
Baca juga: City Hall Sarajevo, Ikon Bosnia dan Herzegovina yang Sempat Hancur
“Ada juga mihrab ini yang dibawa langsung dari Indonesia dan dihadiahkan oleh B. J. Habibie dan Ibu Ainun Habibie. Mihrab ini digunakan oleh imam ketika sedang berbicara atau sedang berkhutbah,” jelas Retno.
Tak itu saja, mushaf-mushaf atau kitab yang berada di masjid tersebut juga dibawa langsung dari Indonesia.
Hingga kini, masjid ini masih digunakan sebagai tempat ibadah solat orang-orang Muslim di Sarajevo. Selain itu, masjid ini juga berfungsi untuk tempat menggelar acara pernikahan Islam dan juga pusat budaya Indonesia di Sarajevo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.