KOMPAS.com - Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Asis Kusumandani mengatakan, pihaknya optimistis wisatawan akan tetap liburan ke sana jelang tahun baru.
“Terlebih sekarang puncak kasus Covid-19 di mana-mana, di Jawa Barat, Jawa Tengah, lagi tinggi-tingginya kasus. Mungkin orang bakal berpikir, tapi kemarin beberapa hotel hampir penuh booking dari Jabodetabek,” kata dia kepada Kompas.com, Minggu (13/12/2020).
Sebelum pandemi Covid-19, Asis mengungkapkan bahwa Banyumas kerap menerima ratusan ribu wisatawan selama tahun baru.
Bahkan, hotel-hotel di kawasan Baturaden pun biasanya sudah dipenuhi wisatawan asal Jabodetabek yang ingin mencari hawa segar.
Baca juga: Liburan ke Small Word Purwokerto, Bisa Keliling Ikon Dunia
Namun, saat ini Asis tidak begitu yakin jumlah wisatawan akan sebanyak tahun-tahun sebelumnya akibat Covid-19.
Ditambah lagi, libur panjang juga dipangkas. Meski begitu, pihaknya tetap optimistis menyambut wisatawan.
“Sekarang jarak tempuh dari Jabodetabek ke Banyumas hanya sekitar 5-6 jam sudah sampai,” sambung dia.
Hindari macet berjam-jam, langsung pergi ke tempat yang jauh
Satu hal yang membuat Asis optimistis wisatawan akan liburan ke Banyumas, khususnya dari Jabodetabek, adalah mereka ingin terhindar dari hiruk-pikuk di perkotaan.
Dia menceritakan, dirinya sempat bertanya kepada beberapa tamu-tamu hotel di Banyumas beberapa waktu lalu terkait alasan mereka liburan ke sana.
“Kalau ke Puncak, sudah penuh sama bangunan. Menuju ke Puncak juga hampir sama dengan ke Banyumas karena macet yang lama,” tuturnya.
Oleh karena itu, daripada ke Puncak, orang-orang dari Jabodetabek memilih untuk langsung pergi ke tempat yang jauh dengan waktu tempuh yang sama (dengan waktu kemacetan).
Baca juga: Menikmati “Sweet Escape” di Telaga Sunyi Baturaden
Saat ini, dia mengatakan bahwa beberapa hotel di Banyumas sudah mulai dipenuhi pesanan dari wisatawan asal Jabodetabek.
Bagi wisatawan yang ingin liburan ke Banyumas, Asis mengimbau agar mereka mematuhi protokol kesehatan yang sudah diterapkan.
“Kalau sampai ada klaster wisatawan di satu tempat, yang lain bisa terdampak. Mudah-mudahan sadar akan protokol kesehatan,” imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.