Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2020, 16:10 WIB


KOMPAS.com – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) kembali menutup destinasi wisata alam Taman Nasional Gunung Rinjani akibat potensi cuaca buruk.

Potensi cuaca buruk tersebut berasal dari informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas I Mataram.

Seperti tertera dalam pengumuman yang disebar lewat akun Instagram @gunungrinjani_nationalpa pada Selasa (15/12/2020), bahwa sedang terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi angin kencang, hujan lebat, serta banjir di Pulau Lombok.

Destinasi wisata pendakian BTNGR akan ditutup mulai 1 Januari 2021 - 31 Maret 2021. Sementara destinasi wisata non-pendakian di BTNGR akan ditutup mulai 18 Desember 2020 – 31 Maret 2021.

Baca juga: Syarat Pendakian Gunung Rinjani, Harus Booking Online

Selain karena potensi cuaca buruk, penutupan tersebut dilakukan dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional (TN) Gunung Rinjani. Jika nantinya cuaca dirasa sudah aman, maka destinasi mungkin akan dibuka lebih cepat.

Saat ini cuaca di Pulau Lombok memang sedang dalam kondisi buruk. Cuaca yang buruk dan kondisi jalur pendakian yang ekstrem jadi pertimbangan BTNGR untuk menutup jalur pendakian.

“Karena terlalu banyak yang sudah booking sampai tanggal 31 Desember, kalau ditutup dari sekarang kasihan mereka reschedule baru bisa mendaki lagi di bulan April. Makanya baru ditutup bulan Januari,” kata Kepala BTNGR Dedy Astriady ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (15/12/2020).

Sore Hari di Plawangan Sembalun Gunung Rinjani.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Sore Hari di Plawangan Sembalun Gunung Rinjani.

Maka dari itu para pendaki yang sudah memesan tiket pendakian Gunung Rinjani secara online hingga tanggal 31 Desember 2020 masih diperbolehkan mendaki.

Para pendaki diwajibkan untuk segera melakukan check out maksimal tanggal 2 Januari 2021 di masing-masing pintu pendakian.

Terkait kondisi cuaca yang rawan dan jalur pendakian yang ekstrem, Dedy memastikan pihak BTNGR akan terus memantau situasi dan kondisi. Jika cuaca dan jalur dinilai tidak aman, maka pihaknya akan menutup jalur pendakian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com