Aset berupa tanah milik kedua desa tersebut akan dikembangkan sebagai area wisata pertanian. Kebetulan, kafe itu berbatasan langsung dengan areal yang merupakan aset Desa Ampeldento dan Ngijo.
Total ada 1,7 hektar lahan milih Pemerintah Desa Ampeldento yang akan dimanfaatkan untuk wisata yang terintegrasi dengan kafe tersebut.
Lahat aset desa itu akan dimanfaatkan untuk wisata pertanian berupa sekolah alam, jogging track, mini soccer dan paramotor.
Baca juga: 5 Wisata Hits dan Instagramable di Kota Malang, Pas untuk Liburan
Di lokasi itu juga akan dibangun jembatan yang akan menghubungkan Desa Ampeldento dan Desa Ngijo yang terpisah sungai.
"Memang ada program pemerintah desa mewujudkan desa wisata," kata Sekretaris Desa Ampeldento, Iksan Faris Ibrohim.
Faris mengatakan, selain sebagai unit usaha, pengembangan wisata itu mampu menyelesaikan masalah sampah yang sudah lama menjadi persoalan kedua desa. Semula, lahan di Desa Ngijo menjadi pembuangan sampah ilegal dan mengganggu warga di Desa Ampeldento.
Melalui pengembangan wisata itu, warga bersedia untuk tidak membuang sampah ke lokasi itu lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.