Meski Pandemi, Minat Liburan Natal dan Tahun Baru 2021 Naik

KOMPAS.com – Menurut data pengguna terbaru yang dirilis online travel marketplace Wego.co.id, terlihat bahwa minat masyarakat untuk liburan di periode Natal dan Tahun Baru 2021 meningkat jika dibandingkan musim Lebaran 2020.

Dalam rilis resmi dari Wego yang diterima Kompas.com, Kamis (17/12/2020), peningkatan ini terlihat dari angka pencarian hotel melalui platform situs dan aplikasi Wego. Daerah yang peningkatannya paling signifikan adalah Bali.

Director, Growth Marketing APAC, Wego, Kaushal Pilikuli mengatakan bahwa salah satu penyebabnya adalah pada musim libur Lebaran 2020, pemerintah masih memberlakukan pembatasan sosial berskala besar dan melarang masyarakat untuk mudik.

Baca juga: Survei: Minat Liburan Saat Pandemi Besar, Wisata Laut Jadi Incaran

“Kemudian di akhir Juni, pemerintah mulai merelaksasi peraturan dan mempermudah syarat perjalanan demi mempromosikan pariwisata domestik. Hasilnya, minat berwisata masyarakat lambat laun pulih, sehingga musim libur Natal dan Tahun Baru kali ini diperkirakan akan lebih ramai dari Lebaran,” sambung dia.

Bali menjadi daerah dengan jumlah pencarian hotel tertinggi di Indonesia. Kenaikannya mencapai 155,8 persen dibandingkan musim libur Lebaran 2020.

KOMPAS.com/SYIFA NURI KHAIRUNNISA GH Universal Hotel Bandung dengan bangunannya yang bergaya Renaissance Italia dengan banyak spot foto Instagramable

Selain Bali, kota dengan jumlah pencarian hotel terbanyak di musim Natal dan Tahun Baru 2021 adalah Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya. Urutan kota berdasarkan pada jumlah pencarian hotel dari tinggi ke rendah.

Pencarian tersebut dilakukan 1-60 hari sebelum bulan perayaan, untuk tanggal bepergian H-7 smapai H+7.

Di bawahnya, kota-kota yang menunjukkan tren positif dalam hal jumlah pencarian hotel adalah Yogyakarta, Bandung dan Surabaya. Yogyakarta jadi kota dengan jumlah pencarian hotel terbanyak kedua, menunjukkan keniakan minat liburan sebesar 74 persen.

Sementara untuk Bandung dan Surabaya, terlihat peningkatan yang signifikan. Yakni 213,3 persen untuk Bandung, dan 137,8 persen untuk Surabaya.

Baca juga: Survei: 75 Persen Orang Indonesia Berencana Liburan Akhir Tahun 2020

Untuk Jakarta, tren yang terlihat justru negatif dengan jumlah penurunan mencapai 4,8 persen.

Kaushal juga menambahkan imbauan untuk masyarakat yang harus bepergian di masa liburan Natal dan Tahun Baru 2021 ini.

Ia mengimbau untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan keamanan, menjauhi keramaian, menjaga jarak, mencuci tangan sesering mungkin, dan melakukan disinfeksi barang yang sering disentuh.

“Bepergian dengan aman tidak mustahil dilakukan, apalagi jika rutin melakukan PCR test dan karantina mandiri sebelum dan setelah bepergian,” imbuh dia.

Dok. Alila SCBD Jakarta Catwalk Pool Alila SCBD Jakarta

Preferensi Akomodasi

Sementara itu, untuk kisaran harga kamar yang paling banyak dilihat di situs dan aplikasi Wego cukup bervariasi. Untuk Bali misalnya, harga kamar yang paling banyak dilihat adalah antara Rp 378.000 – Rp 2.230.000.

Sementara untuk Jakarta, kisaran harganya Rp 380.000 – Rp 1.720.000, Yogyakarta Rp 313.000 – Rp 1.214.000, Bandung Rp 430.000 – Rp 1.350.000, dan Surabaya Rp 416.000 – Rp 1.227.000.

Baca juga: Survei: Disinfeksi Harian Hotel Paling Penting Dilakukan Saat Pandemi

Berdasarkan survei Wego dan Pear Anderson bulan September 2020, hotel memang masih mendominasi sebagai tipe akomodasi pilihan wisatawan Indonesia dengan jumlah 51,4 persen.

Pilihan akomodasi lainnya disusul oleh homestay 15,8 persen, resor 12,6 persen, dan apartemen 8,2 persen.

Sementara untuk faktor-faktor yang jadi penentu wisatawan dalam memilih penginapan juga cukup beragam. Berdasarkan survei yang sama, 99,7 persen responden Indonesia menyatakan penerapan protokol kesehatan dan keamanan di penginapan adalah hal yang penting.

Faktor penentu lainnya adalah ulasan traveler yang sudah pernah menginap di akomodasi tersebut mencapai 99 persen.

Selain itu, wisatawan Indonesia juga menganggap lokasi penginapan yang dekat dengan transportasi publik sebagai faktor yang penting, dengan skor mencapai 98,4 persen. Faktor terakhir adalah fasilitas wifi gratis sebesar 96,5 persen.