Seperti dilansir dari The Straits Times, jalur perjalanan khusus ini berbeda dari kerja sama jalur hijau timbal-balik yang sudah ada. Jalur hijau hanya berlaku untuk beberapa negara tertentu, tapi mengizinkan turis bisnis penting untuk bergerak bebas di Singapura.
Jalur baru ini akan menghambat pergerakan turis bisnis, tapi mengizinkan semua turis bisnis dari seluruh negara untuk datang, selama durasi tinggal tidak lebih lama dari 14 hari.
Jalur ini diharap bisa meningkatkan lalu lintas di Bandara Changi, di mana sekitar 15 persen turis yang masuk ke Singapura sebelum Covid-19 terjadi adalah turis bisnis.
Upaya tersebut juga bisa menimbulkan efek positif pada sektor perhotelan. Mereka bisa menyediakan makanan dan akomodasi untuk para turis tersebut setelah diizinkan masuk.
Baca juga: Indonesia Jadi Pasar Penting untuk Pulihkan Industri Travel Singapura
Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura telah bekerja sama dengan Connect@Changi terkait penunjukannya sebagai fasilitas di dalam jalur perjalanan khusus tersebut.
Ke depannya, akan lebih banyak lagi fasilitas khusus yang akan ditunjuk. Operator lainnya yang tertarik untuk digunakan sebagai fasilitas khusus bisa mengirimkan proposal mereka ke Singapore Tourism Board (STB) paling lambat 31 Desember 2020.
Connect@Changi adalah fasilitas bintang empat yang saat ini sedang dibangun di Singapore Expo dan Max Atria, sekitar lima menit perjalanan dari Bandara Changi.
Ketika selesai dibangun sepenuhnnya pada pertengahan 2021, lebih dari 1.300 kamar tamu dan 340 ruang pertemuan akan bisa dipesan. Tarif per malamnya berkisar antara 390–430 dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.