Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Wisatawan Rentan Sakit Usai Liburan?

Kompas.com - 22/12/2020, 08:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagian wisatawan mungkin kerap merasa tidak enak badan usai bepergian dari suatu tempat untuk waktu yang cukup lama.

Padahal, liburan merupakan salah satu kegiatan yang seharusnya membuat seseorang merasa sehat karena kembali dalam keadaan senang.

Dr. R. A. Adaninggar, Sp.PD, akrab disapa Ning, mengatakan bahwa terdapat sejumlah faktor mengapa wisatawan rentan sakit sepulang dari berlibur.

“Yang harus diperhatikan saat jalan-jalan itu harus jaga kondisi. Jalan-jalan kadang juga jadi capek (karena) kurang istirahat, itu harus diperhatikan,” katanya.

Pernyatan tersebut disampaikan olehnya dalam konferensi pers virtual “Perlindungan Lengkap Jiwa dan Kesehatan yang Terjangkau”, Senin (21/12/2020).

Baca juga: Naik KA Jarak Jauh Wajib Tes Rapid Antigen Mulai 22 Desember 2020

Selain kurang istirahat, wisatawan juga rentan sakit karena bertemu banyak orang saat dalam perjalanan atau saat tiba di tujuan.

Faktor lain yang memengaruhi daya tahan tubuh pengunjung adalah jika tempat wisata yang dituju belum tentu terjaga kebersihannya.

Ada juga faktor interaksi dengan permukaan benda umum yang kemungkinan terkontaminasi, juga faktor lingkungan.

“Mudah menurunkan daya tahan tubuh karena kelelahan kurang istirahat dan perubahan iklim atau lingkungan," ungkap Ning.

Menurutnya, wisatawan jangan terus memerhatikan jika dirinya tertular namun juga pastikan bahwa kondisi tubuh tetap terjaga.

Baca juga: Catat, 9 Stasiun yang Layani Rapid Tes Antigen

 

Tempat wisata di Kulon Progo - Salah satu spot foto di Omah Cantrik, Kulon Progo, Yogyakarta.dok. Omah Cantrik Tempat wisata di Kulon Progo - Salah satu spot foto di Omah Cantrik, Kulon Progo, Yogyakarta.

Apabila berencana untuk liburan dalam waktu dekat, informasi destinasi wisata yang dituju merupakan hal yang wajib diketahui selama pandemi Covid-19.

“Sebelum jalan-jalan harus cari informasi Covid-19 di daerah tujuan. Perhatikan mau pergi ke mana. Kalau tujuan masih zona merah harus ekstra hati-hati,” imbaunya.

Karantina 14 hari

Usai bepergian dari tempat wisata, Ning menyarankan agar wisatawan melakukan karantina mandiri selama 14 hari sambil memerhatikan jika terjadi gejala penyakit.

Namun, hal tersebut hanya dimungkinkan jika wisatawan tidak harus kembali beraktivitas seperti kerja.

Baca juga: Tips Liburan Pakai Camper Van, Jangan Bawa Koper

“Jika muncul gejala, inisiatif periksa diri. Ini idealnya memang seperti itu, kita jaga-jaga agar orang lain di sekitar jangan sampai tertular,” ucap Ning.

“Karantina tujuannya untuk melindungi orang sekitar. Kalau memang tidak memungkinkan karena harus masuk kerja, yang penting protokol kesehatan,” sambungnya.

Kendati demikian, dia menegaskan bahwa apabila gejala Covid-19 muncul, wisatawan harus jujur kepada pihak kantor untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut atau minta istirahat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com