Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Okupansi Hotel di DIY Terjun Bebas, Hanya 5 Persen

Kompas.com - 24/12/2020, 21:24 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan bahwa okupansi hotel kian menurun setelah adanya kebijakan pelaku perjalanan wajib melakukan tes antigen.

Pada akhir pekan lalu, PHRI mencatat okupansi untuk libur Natal dan tahun baru (nataru) mencapai 25 persen. Saat ini, okupansi hotel hanya 5 persen saja.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, jumlah wisatawan yang memilih membatalkan kunjungannya makin banyak.

“Sekarang cancel makin banyak, kemarin masih 25 persen sekarang tinggal 5 persen. Kami awalnya berharap libur natal dan tahun baru (nataru) menjadi pelepas dahaga kami. Sekarang jadi petaka bagi kami,” ucap dia, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Ada Aturan Wajib Rapid Tes Antigen, Hotel di Yogyakarta Alami Banyak Pembatalan

Dengan banyaknya pembatalan, dirinya menyebut total potensi kerugian yang dialami hotel maupun restoran menyentuh angka miliaran rupiah.

Adapun, potensi pendapatan yang hilang dialami hotel bintang tiga sampai lima diprediksi berkisar Rp 500 juta. Sedangkan hotel dan restoran yang berada di bawah naungan PHRI adalah sekitar Rp 400 juta.

“Kami perkirakan kerugian mencapai Rp 500 juta lebih tiap hotelnya. Itu disebabkan anjloknya okupansi,” kata dia.

Ditambah lagi sekarang ini hotel sudah mengeluarkan biaya untuk mendekorasi ruangan dengan nuansa Natal dan tahun baru. Tak hanya itu hotel juga sudah menambah alokasi untuk menerapkan protokol kesehatan.

Bregodo Jogo MalioboroDok. Visiting Jogja Bregodo Jogo Malioboro

“Hotel sudah keluar biaya untuk dekorasi natal. Bahan, baku hidangan juga sudah telanjur stock. Bahan disinfektan juga sudah disiapkan,” kata dia.

Pihaknya berharap dapat memenuhi target okupansi sebesar 45 persen. Namun, ia tidak mau mematok target tinggi untuk Natal dan tahun baru kali ini.

“Harapan kami bisa terisi 45 persen. Kami tidak muluk-muluk untuk liburan Natal dan tahun baru kali ini,” kata Deddy.

Deddy menambahkan bahwa saat ini banyak hotel yang memberikan promo bagi warga DIY untuk melakukan staycation di hotel-hotel.

Baca juga: Hotel di Yogyakarta Masih Terapkan Syarat Rapid Antibodi untuk Tamu

“Beberapa hotel sudah menawarkan promo staycation harga mulai Rp 150.000 hingga Rp 6 juta,” kata dia.

Staycation ini menyasar wisatawan lokal sekitar DIY untuk melakukan liburan di sekitar DIY karena tidak membutuhkan syarat rapid antigen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com