KOMPAS.com – Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup wisata pendakian mulai 1 Januari–31 Maret 2021.
Penutupan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan pemulihan ekosistem kawasan TNGR.
“Pendakian hingga 31 Desember 2020 masih buka dengan kuota Sembalun dan Senaru 75 pendaki, Aikberik dan Timbanuh 50 pendaki,” kata Kepala Balai TNGR Dedy Asriady saat dikonfirmasiKompas.com, Jumat (25/12/2020).
Baca juga: Syarat Pendakian Gunung Rinjani, Harus Booking Online
Adapun, penutupan tertera dalam Pengumuman Nomor PG/045/T.39/TU/KSA/12/2020 yang ditandatangani oleh Dedy dalam akun Instagram @gunungrinjani_nationalpark, Selasa (15/12/2020).
Berdasarkan keterangan dalam surat tersebut, penutupan dilatarbelakangi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram tentang potensi angin kencang, hujan lebat, dan banjir di Pulau Lombok.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut penutupan jalur pendakian dalam kawasan TNGR yang akan berlangsung hingga Maret tahun depan:
Bagi calon pendaki yang akan melakukan kegiatan pendakian mulai 31 Desember 2020, pihak TNGR mewajibkan mereka untuk segera check-out maksimal 2 Januari di masing-masing pintu pendakian.
Baca juga: Cara Booking Online Pendakian Gunung Rinjani
Selain penutupan jalur pendakian, destinasi wisata non-pendakian pun ditutup mulai 18 Desember 2020–31 Maret 2021 pada lokasi berikut:
"(Penutupan) non-pendakian itu karena antisipasi banjir bandang," jelas Dedy.
Antisipasi perayaan Nataru di puncak Rinjani
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.