Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Rinjani Akan Tutup Sampai Maret 2021, Ada Apa?

Kompas.com - 25/12/2020, 18:06 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup wisata pendakian mulai 1 Januari–31 Maret 2021.

Penutupan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan pemulihan ekosistem kawasan TNGR.

“Pendakian hingga 31 Desember 2020 masih buka dengan kuota Sembalun dan Senaru 75 pendaki, Aikberik dan Timbanuh 50 pendaki,” kata Kepala Balai TNGR Dedy Asriady saat dikonfirmasiKompas.com, Jumat (25/12/2020).

Baca juga: Syarat Pendakian Gunung Rinjani, Harus Booking Online

Adapun, penutupan tertera dalam Pengumuman Nomor PG/045/T.39/TU/KSA/12/2020 yang ditandatangani oleh Dedy dalam akun Instagram @gunungrinjani_nationalpark, Selasa (15/12/2020).

Berdasarkan keterangan dalam surat tersebut, penutupan dilatarbelakangi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram tentang potensi angin kencang, hujan lebat, dan banjir di Pulau Lombok.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut penutupan jalur pendakian dalam kawasan TNGR yang akan berlangsung hingga Maret tahun depan:

  • Jalur Pendakian Senaru, Kabupaten Lombok Utara
  • Jalur Pendakian Sembalun, Kabupaten Lombok Timur
  • Jalur Pendakian Timbanuh, Kabupaten Lombok Timur
  • Jalur Pendakian Aikberik, Kabupaten Lombok Tengah

Bagi calon pendaki yang akan melakukan kegiatan pendakian mulai 31 Desember 2020, pihak TNGR mewajibkan mereka untuk segera check-out maksimal 2 Januari di masing-masing pintu pendakian.

Baca juga: Cara Booking Online Pendakian Gunung Rinjani

Selain penutupan jalur pendakian, destinasi wisata non-pendakian pun ditutup mulai 18 Desember 2020–31 Maret 2021 pada lokasi berikut:

  • Air Terjun Jeruk Manis, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur
  • Air Terjun Mayung Polak, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur
  • Air Terjun Mangku Sakti via Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur
  • Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara

"(Penutupan) non-pendakian itu karena antisipasi banjir bandang," jelas Dedy.

Antisipasi perayaan Nataru di puncak Rinjani

Dedy mengatakan, saat ini pihaknya tidak berlakukan syarat atau aturan baru khusus untk pendakian pada periode Natal dan Tahun Baru selain kuota pendakian.

Kendati demikian, dia mengimbau agar seluruh pendaki yang hendak merayakan kedua hari besar tersebut untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Gunung Rinjanishutterstock Gunung Rinjani

Mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan hand sanitizer atau sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak antar pendaki.

Baca juga: Asyik, Mendaki Gunung Rinjani Kini Bisa 3 Hari 2 Malam

“Mengimbau untuk lebih menjaga pribadi dalam hal keselamatan karena cuaca juga sering hujan dan angin kencang,” tuturnya.

Jika ingin melakukan pendakian, Dedy mengungkapkan bahwa syarat masih sama, yaitu periode pendakian masih tiga hari dua malam dan calon pendaki wajib registrasi secara online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com