KOMPAS.com – Reruntuhan Chernobyl di Ukraina tngah mencari pengakuan dari Unesco untuk dimasukkan ke dalam daftar Warisan Dunia.
Melansir Lonely Planet, Rabu (23/12/2020), situs yang ditinggalkan usai adanya bencana nuklir terburuk di dunia yang terjadi pada 1986 tersebut berharap, dimasukkannya ke daftar tersebut dapat memikat lebih banyak pengunjung.
Selain itu, mereka juga berharap dapat membawa masuk pendanaan guna melestarikan bangunan-bangunan yang rusak.
Dikunjungi banyak wisatawan
Saat ini, Chernobyl Exclusion Zone yang mencakup kota hantu Pripyat—dulunya tempat tinggal bagi 50.000 penduduk—saat ini tidak memiliki status resmi apa pun.
Meski begitu, area tersebut telah menerima banyak pengunjung sejak serial televisi Chernobyl rilis pada 2019.
Baca juga: Chernobyl, dari Bencana Nuklir sampai Tempat Wisata
Hampir 125.000 wisatawan berkunjung tahun lalu untuk berwisata di area seluas 30 kilometer di sekitar bekas kompleks reaktor nuklir, sebuah area yang ukurannya lebih besar dari Luksemburg.
Namun, pihak berwenang mengatakan, tingkat radiasi masih lebih tinggi dari normal. Bahkan, butuh waktu selama 24.000 tahun bagi manusia untuk bisa tinggal di sana dengan aman.
Kendati demikian, para operator perjalanan mengatakan bahwa kunjungan jangka pendek ke Chernobyl Exclusion Zone aman. Pemesanan pun naik sebanyak 40 persen tahun lalu.
Tindakan Pemerintah Ukraina untuk wisatawan di sana
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.