Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chernobyl Incar Posisi dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO

Kompas.com - 26/12/2020, 16:21 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Reruntuhan Chernobyl di Ukraina tngah mencari pengakuan dari Unesco untuk dimasukkan ke dalam daftar Warisan Dunia.

Melansir Lonely Planet, Rabu (23/12/2020), situs yang ditinggalkan usai adanya bencana nuklir terburuk di dunia yang terjadi pada 1986 tersebut berharap, dimasukkannya ke daftar tersebut dapat memikat lebih banyak pengunjung.

Selain itu, mereka juga berharap dapat membawa masuk pendanaan guna melestarikan bangunan-bangunan yang rusak.

Dikunjungi banyak wisatawan

Saat ini, Chernobyl Exclusion Zone yang mencakup kota hantu Pripyat—dulunya tempat tinggal bagi 50.000 penduduk—saat ini tidak memiliki status resmi apa pun.

Meski begitu, area tersebut telah menerima banyak pengunjung sejak serial televisi Chernobyl rilis pada 2019.

Baca juga: Chernobyl, dari Bencana Nuklir sampai Tempat Wisata

Hampir 125.000 wisatawan berkunjung tahun lalu untuk berwisata di area seluas 30 kilometer di sekitar bekas kompleks reaktor nuklir, sebuah area yang ukurannya lebih besar dari Luksemburg.

Chernobyl - Sebuah kincir ria di Chernobyl Exclusion Zone, Ukraina.PIXABAY / sergiiasvn Chernobyl - Sebuah kincir ria di Chernobyl Exclusion Zone, Ukraina.

Namun, pihak berwenang mengatakan, tingkat radiasi masih lebih tinggi dari normal. Bahkan, butuh waktu selama 24.000 tahun bagi manusia untuk bisa tinggal di sana dengan aman.

Kendati demikian, para operator perjalanan mengatakan bahwa kunjungan jangka pendek ke Chernobyl Exclusion Zone aman. Pemesanan pun naik sebanyak 40 persen tahun lalu.

Tindakan Pemerintah Ukraina untuk wisatawan di sana

Guna menampung puing-puing radioaktif, sebuah kubah pelindung besar ditempatkan di atas reaktor nuklir keempat pada 2016.

Pada 2019, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan, jalur pejalan kaki baru dan penerimaan sinyal telepon seluler yang lebih baik akan diimplementasikan bagi pengunjung.

Chernobyl - Kota Pripyat yang termasuk dalam Chernobyl Exclusion Zone, Ukraina.PIXABAY / ????? ?????? Chernobyl - Kota Pripyat yang termasuk dalam Chernobyl Exclusion Zone, Ukraina.

Tidak hanya itu, pembatasan pembuatan film akan dicabut. Situs tersebut juga akan memperkenalkan sistem tiket elektronik untuk mengurangi korupsi dan tur yang tidak sah.

“Chernobyl telah menjadi bagian negatif dari merek Ukraina. Waktunya telah tiba untuk mengubah ini. Kami akan menciptakan koridor hijau bagi wisatawa,” kata Zelensky tahun lalu, mengutip Lonely Planet.

Baca juga: Dibuka! Hostel Pertama di Kota Hantu Chernobyl

Dia melanjutkan, Chernobyl adalah tempat unik di planet yang mana alam terlahir kembali setelah bencana besar buatan manusia.

Oleh karena itu, ucap Zelensky, Pemerintah Ukraina harus menunjukkan Chernobyl kepada dunia.

“Kepada ilmuwan, ahli ekologi, sejarawan, dan turis,” sambungnya.

Menurut AFP, Pemerintah Ukraina diperkirakan akan mengusulkan lokasi spesifik di Chernobyl Exclusion Zone kepada Unesco pada Maret 2021. Namun, keputusan akhir mungkin tidak akan dibuat hingga 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com