Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Varian Covid-19 Baru, Turis Inggris Raya Dilarang Masuk Jepang

Kompas.com - 28/12/2020, 09:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Jepang pada Rabu (23/12/2020) mengumumkan bahwa mereka memperketat pembatasan kedatangan dari Inggris Raya pada Kamis (24/12/2020).

Melansir Japan Times, Rabu (23/12/2020), hal itu karena mereka khawatir varian Covid-19 baru akan merebak di negara yang telah dilanda gelombang ketiga pandemi tersebut.

Otoritas imigrasi akan melarang masuknya warga asing yang telah berada di Inggris Raya dalam 14 hari terakhir.

Baca juga: Jepang Berencana Buka Pariwisata pada Musim Semi 2021, Ini Alasannya

Chief Cabinet Secretary Katsunobu Kato dalam pengarahan rutin menuturkan, otoritas imigrasi juga akan menangguhkan tindakan pembebasan karantina mandiri 14 hari bagi pelancong bisnis jangka pendek.

Adapun, penangguhan tindakan berlaku bagi mereka yang kembali ke Jepang usai melakukan perjalanan bisnis dari Inggris.

Penyerahan hasil negatif tes Covid-19

Mulai Minggu (27/12/2020), pemerintah juga akan meminta warga negara Jepang untuk menyerahkan hasil negatif dari tes virus yang diambil dalam 72 jam sebelum keberangkatan.

Ilustrasi Jepang - Osaka Castle.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Jepang - Osaka Castle.

Sementara itu, tindakan tersebut sudah menjadi hal yang wajib bagi warga negara asing (WNA) dengan izin tinggal sah yang ingin masuk kembali ke Negeri Sakura.

Jika mereka tidak bisa memberikan hasil tes, mereka akan diminta untuk tinggal di akomodasi yang ditentukan dan disediakan oleh pihak berwenang untuk karantina selama 14 hari.

Baca juga: Kulineran di Osaka, Serba Murah di Kawasan Ura-Tenma

Tidak hanya warga Jepang, WNA yang kembali juga perlu berjanji untuk mengunduh aplikasi pelacakan kontak pemerintah atau menyimipan catatan informasi lokasi mereka.

Pemerintah Jepang mengatakan, pembatasan akan diberlakukan untuk beberapa saat sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Daftar negara yang larang kedatangan dari Inggris Raya bertambah

Pembatasan baru di Jepang memasukkan negara tersebut ke dalam daftar negara yang sudah berlakukan larangan masuk yang ketat, atau penangguhan penerbangan dari Inggris Raya guna mencegah masuknya virus yang bermutasi.

Sebelumnya, daftar negara yang melakukan satu dari dua hal tersebut lebih banyak diisi negara-negara di Eropa.

Meski pembatasan diberlakukan agar Jepang aman, hal tersebut akan menjadi kemunduran sementara bagi upaya yang tengah dilakukan Perdana Menteri Yoshihide Suga.

Baca juga: Mengenal Yokohama, Kota di Jepang Tempat Susi Pudjiastuti Liburan

Sebab, dia berupaya memulihkan perjalanan internasional yang dianggap penting untuk menghidupkan kembali perekonomian.

“Menanggapi varian baru di Inggris Raya, pemerintah telah memutuskan untuk meningkatkan langkah-langkah pengendalian pembatasan bagi mereka yang masuk dari Inggris Raya,” tutur Kato, mengutip Japan Times.

Seorang wanita mengenakan pakaian tradisional Jepang sedang berjalan-jalan di Kyoto, Jepang.shutterstock.com/Prasit+Rodphan Seorang wanita mengenakan pakaian tradisional Jepang sedang berjalan-jalan di Kyoto, Jepang.

Dia melanjutkan, langkah tersebut untuk memastikan penyebaran Covid-19 di Jepang dapat diatasi dan publik merasa aman di samping sejumlah langkah efektif yang telah Pemerintah Jepang lakukan.

Rencana pembatasan bagi negara lain

Sebelum Rabu, pemerintah telah meminta warga Jepang dan WNA yang diizinkan kembali ke Jepang dari Inggris Raya untuk tidak menggunakan kendaraan umum dan isolasi mandiri 14 hari.

Langkah-langkah tersebut akan tetap berlaku dan bakal terus diterapkan pada mereka yang kembali ke Jepang setelah transit melalui Inggris Raya.

Saat ditanya apakah pembatasan masuk serupa akan diperluas ke negara lain yang telah mendeteksi varian Covid-19 baru, seperti Italia dan Australia, Kato mengatakan bahwa pemerintah akan memantau situasi dan bertindak sesuai yang diperlukan.

Baca juga: Sopir Taksi di Tokyo Bisa Tolak Penumpang yang Tidak Pakai Masker

“Sulit untuk membuat keputusan tanpa sejumlah data atau analisis. Dalam kasus Inggris Raya, pihak berwenang merilis temuan analisis mereka,” ujar dia.

Kato melanjutkan, jika perlu Pemerintah Jepang akan merespons dengan cepat sembari mengikuti perkembangan dan mengumpulkan informasi yang diperlukan

Pemerintah Jepang akan mendesak masyarakat untuk menghindari semua perjalanan jangka pendek ke Inggris. Mereka mengatakan, Kementerian Luar Negeri menetapkan negara tersebut sebagai Level 3 dalam travel advice.

Seorang perwakilan kementerian tersebut menambahkan, pihaknya juga telah memperingatkan tentang penyakit menular.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com