Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Protokol Kesehatan di Banyuwangi yang Bisa Ditiru, Ada Denda Rp 100.000

Kompas.com - 28/12/2020, 12:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sementara bagi pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum, denda yang dikenakan adalah Rp 500.000 bagi usaha mikro.

Kemudian, denda sebesar Rp 1 juta untuk usaha kecil. Lalu Rp 5 juta untuk usaha menengah, dan Rp 25 juta untuk usaha besar.

“Denda langsung di tempat dan disaksikan kepala kejaksaan dan langsung setor ke kas daerah. Penting untuk memberi efek jera. Ekonomi jalan, tapi pandemi harus diredam dengan kedisiplinan dan protokol kesehatan yang kuat,” jelas Bram.

3. Pembatasan kunjungan wisatawan

Seluruh tempat wisata di Banyuwangi dibatasi kapasitas tampung wisatawan menjadi 50 persen dari kapasitas maksimal.

Bram menjelaskan, hal tersebut berdasarkan arahan Gubernur Jawa Timur dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.

4. Pembelian tiket wisata lewat aplikasi

Saat ini, Banyuwangi berlakukan pembelian tiket ke tempat wisata di sana melalui aplikasi Banyuwangi Tourism.

Menurut Bram, hal tersebut bermanfaat dalam membantu pihaknya mengontrol jumlah kunjungan wisatawan agar tetap berada pada kapasitas 50 persen.

Baca juga: Arabian Street Food Banyuwangi, Nikmati Lezatnya Kuliner Timur Tengah

“Bisa kunci semua destinasi wisata secara online. Kami kunci kalau kapasitas sudah penuh. Misal Kawah Ijen sehari 450 orang. Kalau lebih tidak bisa cetak tiket,” katanya.

5. Peralatan yang seragam untuk hotel, restoran, dan tempat wisata

Bram mengungkapkan, pihaknya memberikan peralatan penunjang protokol kesehatan yang seragam untuk hotel, restoran, dan tempat wisata.

Adapun, peralatan seperti pemeriksa suhu tubuh otomatis yang dilengkapi hand sanitizer merupakan hibah pemerintah pusat dan pembelian menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten.

Menurut dia, pemeriksa suhu tubuh otomatis mampu mengurangi terjadinya kontak antarmanusia dan berpengaruh dalam mengurangi penyebaran Covid-19.

Saat wisatawan menaruh tangannya di alat tersebut dan alat berbunyi lantaran suhu di atas normal, mereka tidak diizinkan masuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com