“Jadi kalau ke banyuwangi, seluruh tempat wisata sudah ada pemeriksa suhu tubuh otomatis,” tutur Bram.
Selain itu, pihaknya juga berlakukan pembelian tiket secara online, menaruh pemadam kebakaran, tandu untuk menggotong orang yang sakit, dan kursi roda.
“Sebetulnya ke depan, Kemenparekraf bisa buat anggaran-anggaran untuk buat standardisasi yang sama ke seluruh destinasi, mumpung belum semua orang rekreasi,” ujar dia.
Menurut Bram, standardisasi seperti itu dapat dijadikan sebagai citra pariwisata Indonesia yang baru, sehingga wisatawan senang.
6. Hari Senin wajib libur
Bram mengatakan bahwa saat ini Banyuwangi berlakukan aturan wajib libur setiap Senin untuk seluruh usaha pariwisata di sana.
“Setiap Senin wajib libur untuk kerja bakti, semprot, bersihkan, dan pemulihan. Tidak boleh buka. Banyak yang maksa tidak libur. Kalau maksa kita tutup,” ungkapnya.
Baca juga: Wisata De Djawatan Banyuwangi, Ada 805 Pohon Berumur 150 tahun
Menurut Bram, ketegasan penting untuk citra mereka. Kewajiban untuk libur tersebut, ucapnya, karena alam perlu istirahat dan tidak harus dieksplorasi secara terus-menerus hanya untuk mencari uang.
Kompas.com coba mencari aturan soal ini baik dalam Peraturan Bupati, Peraturan Gubernur, maupun portal berita resmi Pemkab Banyuwangi, tetapi tidak menemukannya.
7. Wisatawan bisa laporkan usaha pariwisata yang lalai terapkan protokol kesehatan
Selain digunakan untuk membeli tiket kunjungan, aplikasi Banyuwangi Tourism juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pelaporan oleh wisatawan.
“Masyarakat bisa beri review. Kalau misal masuk restoran A, kalau tidak terapkan protokol kesehatan bisa kasih bintang satu. Komplain ke aplikasi,” kata Bram.
Dia menambahkan, pihaknya akan langsung menindaklanjut usaha pariwisata yang diberi ulasan dari wisatawan lewat aplikasi tersebut.
Baca juga: Jadwal Bus Mila Rute Yogyakarta-Banyuwangi 2020
Selain itu, ada kemungkinan usaha pariwisata akan ditutup pada hari itu juga. Ada juga denda yang akan diberikan di tempat.
“Kita ingin wisatawan juga bisa memberi contoh baik atau mengoreksi. Lakukan pengawasan ke pelaku pariwisata yang tidak jalankan protokol kesehatan,” sambung Bram.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.