5 Maskapai Terbaik di Dunia Versi Tantra Tobing, Ada dari Thailand

2. Oman Air

Di posisi kedua ada Oman Air. Maskapai penerbangan ini mungkin tak begitu populer untuk orang-orang Indonesia. Salah satunya, Oman bukanlah negara tujuan liburan yang sangat populer untuk masyarakat Indonesia.

Beberapa keunggulan yang dimiliki Oman Air yang membuat Tantra menempatkannya dalam posisi kedua adalah dalam hal furnitur yang digunakan serta makanan yang disajikan.

“Kursinya dia kalau di business class itu adalah kursi business class yang tipenya paling mahal produksinya. Cuman ada tiga airlines di dunia yang punya kursi business class tersebut karena mahal banget,” tutur Tantra.

Karena kursinya yang begitu spesial, maka sensasi duduk di sana pun tidak ada duanya. Menurut Tantra, kursi tersebut benar-benar ergonomis, sangat nyaman, dan menjaga privasi penumpang.

Baca juga: Wisatawan dari 103 Negara Bisa ke Oman Tanpa Visa, Indonesia Termasuk?

Sementara untuk makanannya, Oman Air terkenal dengan presentasi makanan yang begitu luar biasa. Bahkan bisa dibilang tidak seperti penyajian makanan di pesawat pada umumnya.

“Presentasinya, kualitasnya sangat premium. Benar-benar kayak di restoran. Kalau airlines lain kan biasanya makanan cuman ditumpuk doang. Kalau di Oman Air benar-benar ditata,” imbuh Tantra.

Terakhir adalah keunggulannya di bidang pelayanan. Tantra menceritakan bahwa Oman Air akan memberikan compliment menginap di salah satu hotel di Muscat, Oman untuk para penumpang business class.

“Itu dapat compliment dari Oman Air gratis karena mereka mau orang lihat negaranya. Dia memancing orang untuk datang ke negaranya dia, dikasih menginap gratis satu malam di Ritz Carlton Muscat. Itu (hotelnya) bekas istananya sultan,” papar Tantra.

dok. Etihad Airways The Residence, kabin mewah tiga kamar milik Etihad Airways. Kabin ini hanya tersedia di armada A380-800 milik Etihad.

3. Etihad Airways

Sementara nomor tiga, maskapai asal Uni Emirat Arab ini memiliki keunggulan di sisi produknya. Menurut Tantra, Etihad sering mengeluarkan produk atau pelayanan yang inovatif di antara maskapai penerbangan lainnya.

“Etihad dulu tahun 2009 misalnya, dia itu ada kayak nanny untuk di pesawat. Nanny itu terlatih untuk take care misalnya ada bayi yang terbang. Sampai sekarang kayaknya cuman dia yang punya,” jelas Tantra.

Nanny tersebut terlatih untuk merawat bayi atau anak-anak yang rewel di dalam pesawat. Pasalnya, adanya bayi atau anak-anak yang ‘berisik’ ketika di dalam pesawat tentu saja mempengaruhi kenyamanan penumpang lain.

Baca juga: Naik Etihad Airways Sudah Termasuk Tiket Kereta dan Bus di Eropa, Seperti Apa?

“Etihad melihat itu sebagai salah satu yang bisa di-improve. Jadi dia tiap di pesawat pasti ada satu cabin crew yang terlatih jadi nanny,” tambah dia.

Selain itu, Etihad juga menyediakan fasilitas berupa chef on board, alias chef yang berada di pesawat. Chef on board ini nantinya bertugas untuk mempersiapkan makanan untuk penumpang business class atau first class sesuai permintaan setiap penumpang.

Chef on board juga bisa memberi rekomendasi makanan apa yang kira-kira cocok dinikmati, termasuk jika penumpang meminta wine, maka ia juga bisa memberikan rekomendasi wine apa yang cocok dinikmati dengan makanan yang sedang dinikmati penumpang.