KOMPAS.com - Ekowisata Jembatan Antasan Pulau Bromo Banjarmasin yang menjadi viral karena memiliki desain seperti "roller coaster" ditutup hingga Maret 2021.
Dilansir dari Antara, penutupan ekowisata tersebut, kata Ketua tim khusus pengelola kawasan Jembatan Antasan Pulau Bromo, Doyo Pudjadi karena mengantisipasi membludaknya pengunjung pada masa pandemi Covid-19.
"(Penutupan) sampai pada bulan Maret, (karena) kita lebih mengutamakan dan menekan kepada fungsi jembatannya untuk menghubungkan antara penduduk yang tinggal di Pulau Bromo ke Mantuil," katanya di Banjarmasin, Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Cobain Iwak Patin Babanam, Ikan Bakar Khas Banjarmasin
Menurut Doyo, pihaknya juga akan evaluasi rutin setiap bulannya dengan mengacu pada perkembangan di lokasi kawasan Jembatan Antasan Pulau Bromo terkait kedatangan pengunjung di luar warga setempat.
"Maka sampai bulan Maret juga jembatan di pintu utama akan kita tutup, dan akan dilakukan evaluasi setiap bulannya, bahkan dari pintu masuk di Mantuil akan didirikan pos dan akan diberi pemberitahuan bahwa jembatan ditutup untuk kepentingan wisata," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, jembatan Antasan pulau Bromo Mantuil yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp40 miliar tersebut bertipe jembatan gantung, lebarnya hanya 2,15 meter dengan panjang bentang utama 100 meter.
Baca juga: Melancong ke Banjarmasin? Wajib Datangi 6 Tempat Ini
Karena jembatan yang mulai dibangun Juli 2020 tersebut tingginya sekitar 15 meter dari permukaan air sungai, hingga jalan naik dan turunnya dibuat berputar seperti lingkaran, disebutkan seperti permainan pemacu adrenalin, "roller coaster".
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq mengakui, Jembatan Antasan Pulau Bromo menjadi ikon wisata terbaru di kota ini.
"Satu-satunya jadi kawasan ekowisata di Banjarmasin," tuturnya.
Namun harus tetap disadari, jembatan tersebut adalah untuk infrastruktur jalan bagi akses masyarakat di daerah itu, bukan jembatan wisata.
"Karena saat ini masih pandemi Covid-19, jadi kita minta masyarakat bersabar untuk mengunjunginya, sebab dikhawatirkan akan menjadi penularan di sana," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.