Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Penerbangan: Orang Tetap Naik Pesawat Walau Tidak Ada Vaksin

Kompas.com - 14/01/2021, 12:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan bahwa masyarakat tetap akan naik pesawat meski tidak ada vaksin.

“Sekarang sebelum ada vaksin, walau repot harus rapid antigen, ada saja orang yang terbang karena ada kebutuhan,” kata dia kepada Kompas.com, Rabu (13/1/2021).

Bahkan berdasarkan paparan Alvin, tren penumpang terlihat sudah mulai bertumbuh sejak Agustus 2020, tepatnya lima bulan sebelum program vaksinasi dimulai pada 13 Januari 2021.

Mobilitas masyarakat yang menggunakan transportasi udara mulai meningkat lantaran sebagian sudah mulai merasa tidak bisa terlalu lama di rumah.

Baca juga: Simak, Aturan Terbaru Perjalanan Naik Pesawat Selama PPKM Jawa-Bali

“Orang tidak bisa lama-lama di dalam rumah. Mereka punya aktivitas, tugas yang berkaitan dengan penghasilan, dan butuh perilaku sosial,” kata Alvin.

Berbicara tentang vaksin yang hanya dijadikan sebagai momentum pemulihan industri penerbangan, Alvin mengatakan hal tersebut kurang tepat.

Sebab, vaksin juga dapat memengaruhi sektor lain, termasuk perdagangan, pendidikan, dan pariwisata.

“Kalau vaksin sukses, semua dapat keuntungan. Kalau gagal, semua akan dapat rasa sakit,” ujar dia.

Vaksin membuat penumpang nyaman untuk bergerak

Pada kesempatan lain, mengutip Kompas.com, Rabu (30/12/2020), Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi mengatakan bahwa distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia merupakan faktor positif untuk perbaikan industri penerbangan.

"Dari awal kami cukup optimis. Dengan adanya vaksin, ini jadi faktor optimisme kita bahwa pertumbuhan traffic angkutan udara makin membaik,” ujarnya.

Pernyataan tersebut dia tuturkan dalam konferensi pers virtual “Update Angkutan Nataru 2020-2021”, Rabu (30/12/2020).

Ilustrasi pesawat, penerbanganrebelcircus.com Ilustrasi pesawat, penerbangan

Faik melanjutkan, distribusi vaksin Covid-19 diharap dapat segera direalisasikan agar industri penerbangan Nusantara bisa cepat pulih.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP1 Devy Suradji mengucapkan hal yang sama.

“Bisa membuat penumpang nyaman untuk bergerak. Beberapa maskapai di luar mulai berencana untuk terapkan vaksinasi untuk syarat terbang,” kata dia pada kesempatan yang sama.

Baca juga: Syarat Terbang Ketat, Dirut AP1: Penumpang Masih Meningkat

Pada periode libur Natal dan Tahun Baru 18-29 Desember 2020, AP I melaporkan bahwa 15 bandaranya mengangkut 1.230.448 penumpang.

Dari jumlah tersebut, rata-rata penumpang yang diangkut di 15 bandara per hari adalah 102.541 orang.

Jika dibandingkan dengan kondisi sebelum periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada 1-15 Desember 2020, jumlah penumpang harian mengalami peningkatan sekitar lima persen dari 97.526 penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com