Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pola Perjalanan Wisata Petualangan di Indonesia, Ada Rute Ekspedisi Wallacea

Kompas.com - 14/01/2021, 21:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Alexander Reyaan mengatakan, pihaknya tengah coba melakukan diversifikasi produk wisata melalui penetapan sejumlah pola perjalanan.

“Pola perjalanan punya tema masing-masing yang diturunkan menjadi beberapa sub-tema,” katanya dalam webinar Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan” pada Kamis (14/1/2021).

Adapun, sebanyak enam pola perjalanan (travel pattern) telah disiapkan oleh Kemenparekraf guna semakin mengembangkan wisata alam dan petualangan di Nusantara.

Baca juga: Desa Bahoi di Likupang Barat, Sulawesi Utara yang Punya Banyak Tempat Wisata

Berdasarkan pemaparannya, sebanyak tiga dari enam pola perjalanan berbasis di tiga lima destinasi super prioritas (5 DSP) yaitu Labuan Bajo, Danau Toba, dan Borobudur.

Sementara tiga pola lain berbasis pada Wildlife, Adventure, dan Wellness. Untuk Wildlife dan Adventure, kedua pola perjalanan dibagi menjadi beberapa sub-tema pola perjalanan.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Kompas.com rangkum pemaparan setiap sub-tema pola perjalanan berdasarkan data yang diberikan oleh Alexander:

Pola Perjalanan Wildlife

Alexander mengatakan, Wallacea Expedition Route meliputi empat provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.

“Rute sejarah Wallacea yang dia lewati itu sedang kita siapkan. Pola perjalanan yang kami buat dimuat dalam program digital. Ada story telling dan video yang kami harap bisa jadi bahan bagi teman-teman untuk melakukan promosi, baik dalam atau luar negeri,” jelasnya.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Sabtu (28/3/2020), jalur ekspedisi Wallcea yang juga dikenal dengan Garis Wallacea adalah garis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dengan hewan Australia.

Baca juga: Wisata Lombongo Gorontalo, Bisa Mandi di Kolam Air Panas

Adapun, nama tersebut disematkan berdasarkan nama penemunya yaitu Alfred Russel Wallace—peneliti asal Inggris yang mengelilingi Indonesia pada 1854-1862 untuk mengumpulkan spesimen biologis.

Dari masing-masing destinasi wisata yang terpilih, tempat wisata yang masuk dalam Wallacea Expedition Route adalah Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaurung, Cagar Alam Tangkoko, dan Suaka Margasatwa Nantu.

  • Birdwatching

Untuk pola perjalanan ini, Alexander menuturkan bahwa Kabupaten Tambrauw di Papua dipilih lantaran destinasi wisata tersebut ditetapkan sebagai kabupaten konservasi.

“Di sana peluang untuk mengamati burung, khususnya cendrawasih, peluangnya besar untuk mengamati secara leluasa,” ujarnya.

Kendati saat ini yang baru dipersiapkan adalah Kabupaten Tambrauw, namun dia menjelaskan bahwa pihaknya berencana untuk memperluas area Birdwatching ke daerah lain.

Untuk segmentasi pasar wisatawan, Alexander menjabarkan bahwa saat ini sasarannya adalah negara-negara yang dekat dengan Indonesia seperti Australia dan New Zealand berdasarkan faktor jarak.

  • National Parks Discovery

Saat ini, pola perjalanan National Parks Discovery baru memiliki satu destinasi dan dua tempat wisata yang termasuk di dalamnya yaitu Kepulauan Seribu, Gunung Leuser, dan TN Baluran.

Untuk Kepulauan Seribu, rencananya pulau yang termasuk dalam pola perjalanan adalah Pulau Kelapa, Pulau Alam Kotok, Pulau Pramuka, dan Marina Ancol.

Baca juga: 7 Tips Berwisata di Tiga Pulau Bersejarah Kepulauan Seribu

Sementara area dalam TN Baluran adalah Pantai Sijile, Pantai Balanan, Savana Bekol, Pantai Bama, dan Desa Wisata Wonorejo.

Kemudian, area di Gunung Leuser yang masuk dalam National Parks Discovery adalah Ketambe, Bukit Lawang, dan Tangkahan.

Meski saat ini tempat yang bisa dikunjungi terbilang cukup sedikit, namun Alexander berharap pada 2021 jalur tersebut dapat menambah beberapa destinasi.

  • Heart of Borneo

“Ini lebih banyak berbicara tentang aneka ragam hayati. Di sana juga ada budaya Suku Dayak, dan sebagainya,” ungkap Alexander.

Dalam pola perjalanan ini, destinasi wisatanya meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan sedikit area dalam Kalimantan Selatan.

Pola perjalanan Heart of Borneo mencakup sejumlah pola perjalanan dan jalur wisata salah satunya adalah Jalur Wisata Petualangan “Historical Expedition Trail of Muler Mountain Range”.

Kemudian Jalur Wisata Petualangan “Highest Summit of Kalimantan”, Jalur Wisata Negeri Para Leluhur (The Land of Anchestors), dan Jalur Wisata Dunia Dayak Iban (The Realm of Dayak Iban Tribe).

Baca juga: 6 Kawasan Wisata Kalimantan Timur, Ada Sungai, Laut hingga Hutan

Selanjutnya adalah Pola Perjalanan Exploring the Wetlands Biodiversity of Sebangau, dan Pola Perjalanan Cruising the Great Mahakam Culture Trails and the Thousand Years Rock Art Paintings of Sangkulirang-Mangkalihat.

“Ini yang sedang kita kelola adalah pola perjalanan river cruise yang saat ini jadi salah satu daya tarik utama untuk ekowisata di Kalimantan,” kata Alexander.

Pola Perjalanan Adventure

  • Indonesia Volcano Summit

Dalam penyusunan pola perjalanan ini, Alexander mengatakan bahwa tim penyusun coba melakukan pemetaan permintaan yang akan memanfaatkan kegiatan aktivitas pendakian gunung.

“Ada sembilan gunung. Ini sudah diidentifikasi sama teman-teman termasuk dari Federasi Mountaneering Indonesia (FMI) dan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI),” ujarnya.

“Mudah-mudahan ini jadi salah satu daya tarik baru bersifat tematik yang akan segera dikomunikasikan dengan teman-teman operator wisata petualangan untuk dijual sebagai paket-paket wisata,” tambah Alexander.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com