Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak PPKM, Okupansi Hotel di Bali Hanya Single Digit

Kompas.com - 15/01/2021, 15:31 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, 11–25 Januari 2021 adalah penurunan jumlah wisatawan. Hal tersebut juga dialami oleh hotel-hotel yang berada di Pulau Dewata.

“Dampaknya, okupansi sangat low. Sampai saat ini sebagian besar teman-teman okupansinya single digit di Bali,” kata Wakil Ketua Umum DPP Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) cabang Bali I Made Ramia Adnyana kepada Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

Menurut dia, tingkat okupansi tersebut dialami secara merata oleh seluruh hotel di Bali, baik di area yang memang masuk dalam wilayah PPKM, yakni Denpasar dan Badung, serta jalur pariwisata lainnya, seperti Tabanan dan Gianyar.

Baca juga: 425 Hotel di Bali Sudah Tersertifikasi Protokol Kesehatan

Kondisi okupansi tersebut, sambung Made, kemungkinan besar bisa terus berlanjut, bahkan makin parah.

Hal tersebut juga mungkin terjadi, bahkan setelah PPKM selesai jika tetap tidak ada perubahan signifikan dalam hal kebijakan pemerintah dan situasi pandemi Covid-19.

“Kalau PPKM enggak ada, kemudian pembukaan international border dan sebagainya, itu baru akan ada perubahan,” tambah dia.

Namun dengan adanya upaya pemberian vaksin yang baru dimulai pemerintah, Made merasa langkah tersebut bisa jadi harapan baru untuk sektor pariwisata agar bisa kembali bergerak.

PPKM selama low season

PPKM yang berlangsung selama masa low season makin memperparah dampak yang dialami sektor perhotelan.

Penurunan jumlah tamu hotel disebut Made bahkan sudah terjadi sejak periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020/2021.

Anvaya Villa, Bali. HIMAWAN SUTANTO/ Dok. Santika Indonesia Hotels & Resorts Anvaya Villa, Bali.

Pengetatan syarat bepergian saat libur Nataru dan isu tentang PSBB atau PPKM yang makin berembus mengurangi wisatawan yang berani datang ke Bali. Pembatalan reservasi hotel juga mulai dirasakan sejak itu.

“Nah (di periode) ini justru kita tidak melihat ada booking yang signifikan karena memang sudah low. Di samping memang periode Januari di atas tanggal 10 sampai 31 Maret adalah periode low season," ujar Made.

Itu berarti, lanjut dia, tidak terpantau pembatalan yang terlalu signifikan sebagai akibat dari PPKM atau PSBB.

Baca juga: Wajib Aturan Swab PCR ke Bali, Tidak Ada Pembatalan di Hotel Mewah?

Saking rendahnya jumlah okupansi, Made bahkan tidak bisa membandingkan jumlah okupansi hotel untuk periode Januari 2021 dengan Januari 2020.

“Sangat jauh penurunannya. Kalau tahun lalu bulan Januari okupansi kita bagus sekali. Tahun lalu justru 17 persen lebih tinggi dari tahun 2019. Kalau sekarang ini sangat jauh, single digit ini. Jauh sekali drop-nya,” imbuh dia.

Walaupun begitu, Made mengaku sangat setuju dengan adanya kebijakan PPKM ini. Menurutnya, keadaan pandemi Covid-19 saat ini memang sedang mengkhawatirkan.

Di Bali sendiri terjadi lonjakan yang cukup signifikan terkait penyebaran Covid-19. Peningkatan tersebut khususnya terlihat setelah liburan Nataru 2020/2021.

Baca juga: Batu Night Spectacular Tutup Sementara Selama PPKM Jawa-Bali

“(Kasus terkonfirmasi) itu 350, sekarang di atas 200. Di mana sebelumnya hal ini tidak pernah terjadi. Paling dulu di bawah 100 dan ada beberapa hari yang di atas 100, tapi enggak pernah di atas 200 atau 300,” tutur Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com