Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Hal yang Perlu Diketahui Soal Turbulensi Pesawat

Kompas.com - 16/01/2021, 15:03 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Turbulensi merupakan momen yang kemungkinan akan dihadapi pesawat dalam suatu penerbangan.

Turbulensi adalah perubahan kecepatan aliran udara yang menyebabkan guncangan pada tubuh pesawat, baik kecil maupun besar.

Seperti dilansir dari CN Traveler, hal tersebut memang menakutkan dan tidak bisa diprediksi. Namun karena begitu sering dan umum terjadi, bukan berarti kamu harus membatalkan penerbanganmu begitu saja.

Baca juga: 10 Hal yang Harus Anda Tahu tentang Turbulensi Pesawat

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika mengalami turbulensi saat berada di pesawat. Hal pertama, tentu saja jangan panik.

Berikut ini 13 hal yang perlu kamu ketahui seputar turbulensi pada pesawat seperti dirangkum Kompas.com:

1. Biasanya, turbulensi tidak berbahaya

Turbulensi sangat umum terjadi dan biasanya tidak membahayakan. Namun, tetap saja akan membuat kamu tidak nyaman.

Ada beberapa jenis turbulensi yang disebabkan beberapa faktor berbeda, yakni arus dari awan badai yang bergerak ke atas dan ke bawah, arus termal, atau turbulensi udara bersih yang diakibatkan perubahan arah atau kecepatan angin secara mendadak.

2. Kecelakaan akibat turbulensi jarang terjadi

Federal Aviation Administration mengatakan, kira-kira ada 58 penumpang pesawat yang terluka akibat turbulensi setiap tahunnya. Biasanya kejadian tersebut hanya terjadi saat berada di atas ketinggian 30.000 kaki.

Dua per tiga jumlah tersebut adalah kru kabin atau penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman saat turbulensi terjadi.

Artinya, hanya sekitar 20 penumpang dari lebih dari 800 juta orang yang terbang setiap tahunnya di Amerika Serikat yang terluka akibat turbulensi.

3. Pilot tahu apa yang akan terjadi

Di banyak kasus, para pilot mengetahui kondisi turbulensi yang akan datang dan bisa menyalakan peringatan memakai sabuk pengaman sebelum pesawat mengalami turbulensi.

Pilot juga dibekali laporan cuaca sebelum penerbangan, radar kokpit, dan laporan dari pesawat lain di area tersebut.

Ilustrasi pesawat Boeing 737-500AFP/MAURICIO LIMA Ilustrasi pesawat Boeing 737-500

4. Awan penyebab turbulensi

Awan adalah salah satu penyebab terjadinya turbulensi. Selain CAT (Clear Air Turbulence) atau turbulensi udara cerah, awan adalah gambaran dari keadaan udara yang tidak stabil. Salah satu jenis awan yang paling berbahaya adalah cumulonimbus.

Menurut pilot WNI yang pernah menjadi Captain Pilot pesawat B-777 Qatar Airways Assiva Husman lewat emailnya kepada Kompas.com, turbulensi bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu turbulensi seputar awan dan turbulensi udara cerah.

5. Turbulensi di udara cerah lain ceritanya

Turbulensi di udara yang cerah adalah jenis yang paling berbahaya. Pasalnya, itu terjadi di langit tanpa awan dengan jarak pandang yang baik. Turbulensi yang akan datang tidak bisa terdeteksi oleh radar udara.

Ini membuat kru pesawat hampir tidak punya waktu untuk memperingatkan penumpang untuk kembali ke tempat duduk mereka dan memasang sabuk pengaman.

Baca juga: Saat Pesawat Turbulensi, Lakukan 4 Hal Ini

Itu juga yang membuat sebagian besar luka yang berhubungan dengan turbulensi terjadi saat turbulensi di udara cerah.

6. Turbulensi saat udara cerah makin meningkat

Menurut para ilmuwan, jumlah turbulensi ekstrem yang terjadi di udara cerah dan memengaruhi penerbangan bisa meningkat hingga dua kali lipat pada pertengahan abad ini akibat pemanasan global.

7. Turbulensi tidak akan menyebabkan pesawat kecelakaan

Walaupun akan terasa cukup menyeramkan saat mengalaminya, keamanan pesawat hampir tidak akan terpengaruh oleh betapa parahnya turbulensi.

“Pesawat didesain untuk menerima banyak tekanan,” kata penulis Ask the Pilot dan buku Cockpit Confidential, Patrick Smith.

8. Pilot dilatih untuk menangani hal itu

Untuk mencegah turbulensi, pilot benar-benar mempelajari pola cuaca dan merencanakan jauh ke depan.

Mereka juga memilih rute terbaik sebelum setiap penerbangan. Ketika turbulensi tidak bisa dihindari, pilot yang baik akan tahu cara menenangkan penumpangnya.

9. Ikuti tanda memakai sabun pengaman

Akibat adanya peningkatan turbulensi di udara cerah, salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah luka akibat turbulensi adalah dengan selalu mengenakan sabuk pengamanmu.

Hal itu harus dilakukan, terutama setiap kali tanda untuk mengenakan sabuk pengaman dinyalakan.

Beginilah kondisi kabin Delta Airlines jurusan Santa Ana, California menuju Seattle, Washington usai diguncang turbulensi.Daily Mail/Joe Justice Beginilah kondisi kabin Delta Airlines jurusan Santa Ana, California menuju Seattle, Washington usai diguncang turbulensi.

10. Kursi mobil untuk anak-anak juga bisa digunakan

Anak-anak yang duduk di pangkuan sangat rentan mengalami luka akibat turbulensi di pesawat. Pergerakan pesawat yang ekstrem bisa membuat anak-anak “terbang” dari pangkuan.

National Transportation Safety Board telah lama meminta aturan terkait bayi atau anak kecil untuk bisa duduk di kursi mobil yang telah disetujui untuk digunakan di pesawat.

11. Akan ada teknologi untuk turbulensi

Para insinyur sedang mengembangkan alat yang bisa membantu pesawat menghindari turbulensi.

Baca juga: 4 Hal Seputar Turbulensi Pesawat yang Perlu Kamu Tahu

Maskapai penerbangan nantinya bisa menggunakan laser ultraviolet untuk mengirim gelombang ke udara di depan guna mendeteksi turbulensi.

12. Mengikuti gerakan pesawat yang naik turun

Seperti yang dilaporkan Cynthia Drescher untuk Traveler, cara terbaik mengatasi turbulensi adalah mungkin dengan ikut memantul seiring pergerakan pesawat yang naik turun.

Menurutnya, ia terpental di kursinya tanpa berpegangan pada struktur pesawat. Semakin parah guncangan turbulensi, guncangan yang ia alami malah terasa tidak terlalu parah.

13. Alihkan pikiran saat turbulensi

Kapten Ron Nielsen, seorang pilot dan veterang industri maskapai penerbangan selama 40 tahun yang mengajar kelas takut terbang menyarankan untuk mengalihkan pikiran selama turbulensi.

Ia menyarankan untuk meletakkan pulpen di tangan yang tidak biasanya kamu gunakan untuk menulis. Lalu tulis namamu.

“Ini membuat penumpang lebih fokus pada apa yang dia lakukan, karena biasanya dia tidak menulis dengan tangan tersebut. Kedua, itu juga memindahkan fungsi motorik di otaknya, dengan menggunakan sisi otak yang lain dari yang biasanya ia gunakan,” kata Nielsen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com