Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patuhi Protokol Kesehatan Saat Bepergian meski Sudah Divaksin, Ini Alasannya

Kompas.com - 16/01/2021, 20:40 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Sumber Livemint


KOMPAS.com – Vaksin Covid-19 di seluruh dunia perlahan tapi pasti mulai didistribusikan. Dengan begitu, apakah ini jadi waktu yang tepat untuk kembali bepergian?

Seperti dilansir dari LiveMint, industri pariwisata mungkin ingin mengatakan ya, bahwa situasi sudah kembali aman.

Berdasarkan data terbaru dari World Travel and Tourism Council yang dipublikasikan pada November 2020, pembatasan perjalanan akibat pandemi diperkirakan menghilangkan 4,7 triliun dolar Amerika dari produk domestik bruto global pada tahun 2020 saja.

Namun, profesional di bidang kesehatan masih mendesak orang-orang agar berhati-hati. Pesan tersebut tetap penting, bahkan setelah individu telah divaksinasi Covid-19.

Dalam beberapa pesan mereka, salah satunya adalah vaksin tidak 10 persen efektif. Dibutuhkan berminggu-minggu untuk membangun imunitas. Itu pun terjadi setelah suntikan vaksin yang kedua.

Baca juga: Epidemiolog: Setelah Vaksin Jangan Langsung Liburan

Lalu datanya masih sangat kecil terkait kemungkinan orang tersebut apakah benar tidak bisa terkena dan menularkan Covid-19, bahkan setelah imunisasi. Herd immunity pun masih belum terlihat jelas.

Konsensus mereka adalah risiko tetap ada, tapi kebebasan bergerak dengan aman akan bisa meningkat—dengan izin untuk beberapa jenis perjalanan—di antara mereka yang telah mendapatkan perlindungan dari virus. Tentu saja kamu harus tetap mengenakan masker.

Berikut ini hal-hal yang perlu kamu tahu tentang keamanan perjalanan dalam bulan-bulan ke depan. Entah kamu telah divaksinasi atau sedang mencari kenormalan lagi.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (shutterstock). Kompas.COM/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi Vaksin Covid-19 (shutterstock).

Apa yang kita tahu, dan yang tidak kita tahu

Vaksin Covid-19 di Amerika Serikat dan Eropa telah terbukti cukup aman, efektif, dan jadi alat paling kuat untuk melawan pandemi.

Namun, masih ada banyak hal belum diketahui, terutama kemungkinan transmisi virus setelah vaksinasi.

Pertanyaan ini berujung pada satu hal: percobaan klinis untuk vaksin yang sekarang telah disetujui, termasuk vaksin dari Pfizer dan Moderna, tidak termasuk tes PCR biasa untuk peserta penelitian.

Tanpa ada data tentang kemampuan mereka dalam membawa virus, hanya ada bukti konklusif yang cukup untuk menunjukkan bahwa vaksin menghasilkan 95 persen perlindungan efektif dari infeksi simptomatik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Kristin Englund, spesialis penyakit menular dari Cleveland Clinic.

“Sebagian besar, jika kamu divaksinasi terhadap satu penyakit—misalnya cacar—kamu tidak akan bisa menularkan penyakit tersebut pada orang lain,” kata Englund.

“Saya mengira itu yang akan kita lihat dengan vaksin Covid-19. Namun, kita harus menunggu hingga penelitian bisa membuktikan hal itu sebelum kita bisa menurunkan kewaspadaan kita,” tambah dia.

Baca juga: Pengamat Penerbangan: Orang Tetap Naik Pesawat Walau Tidak Ada Vaksin

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Livemint
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com