Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Smithsonian di AS Kumpulkan Artefak dari Kerusuhan Capitol

Kompas.com - 17/01/2021, 11:38 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian mengajak orang-orang untuk mengirimkan artefak yang berhubungan dengan kerusuhan mematikan pro-Trump yang terjadi di Gedung Capitol.

Seperti dilansir Travel and Leisure, permohonan tersebut dilakukan sebagai usaha untuk mendokumentasikan momen tersebut dalam sejarah Amerika. Permintaan tersebut juga jadi lanjutan usaha dokumentasi pemilihan umum tahun 2020 yang unik.

“Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian memiliki komitmen mendalam untuk mendokumentasikan semua aspek eksperimen politik Amerika: pemerintahan oleh rakyat,” tulis museum tersebut dalam permohonan mereka setelah kerusuhan.

Baca juga: Virtual Tur Ini Bawa Kamu Jalan-jalan ke The Metropolitan Museum of Art di AS

"Prinsip utama dari demokrasi konstitusional ini adalah pengalihan kekuasaan secara damai setelah pemilihan presiden Amerika Serikat, sejak pemilihan presiden pertama di republik ini. Minggu ini, keyakinan inti tersebut terguncang,” lanjut tulisan tersebut

Sebagai institusi, Museum Smithsonian berkomitmen untuk mengerti bagaimana orang-orang Amerika membuat perubahan.

Para kurator dari Divisi Sejarah Politik dan Militer terus mendokumentasikan pemilihan tahun 2020.

Mereka akan memasukkan barang-barang dan cerita yang bisa membantu generasi masa depan mengingat dan mengonstekstualisasikan tanggal 6 Januari 2021 serta dampaknya.

Mesin paper bag karya Margaret E. Knight yang dipamerkan di Smithsonian. National Museum of American History via Timeline Mesin paper bag karya Margaret E. Knight yang dipamerkan di Smithsonian.

Sejauh ini, museum ini telah mengoleksi tiga lusin tanda protes, beberapa bendera Amerika Serikat, sebuah banner, dan beberapa aksesoris kampanye “Trump Keep America Great” dari tahun 2020.

"Serta dokumen semacam pamflet, handout, dan kartu bisnis," papar seorang juru bicara museum tersebut pada CNN.

Museum yang saat ini masih tutup akibat pandemi Covid-19 telah meminta masyarakat untuk menyimpan materi yang terkait yang mereka punya. Mereka juga bisa mengirimkan foto serta deskripsi singkat benda tersebut ke email 2020ElectionCollection@si.edu.

Adapun, sejak kerusuhan di Capitol 6 Januari ketika Kongres melakukan pemungutan suara untuk mengesahkan suara elektoral, para anggota parlemen telah meminta pelarangan terbang bagi mereka yang terlibat dalam kerusuhan tersebut.

Baca juga: Museum Musik Afrika-Amerika Dibuka Januari 2021, Lacak Sejarah hingga Tahun 1600-an

Beberapa maskapai penerbangan juga telah melarang sementara penumpang yang menuju ke area Washington D.C. untuk memeriksa kepemilikan senjata api.

Monumen Washington juga telah membatalkan tur di hari-hari menuju inagurasi presiden. Airbnb pun telah membatalkan semua reservasi yang ada di sekitar area tersebut di minggu inagurasi.

Ini bukanlah pertama kalinya Museum Smithsonian menggunakan cara crowdsourcing untuk mencari benda yang penting dalam sejarah.

Sepanjang musim panas, seperti dilaporkan CNN, tiga museum mengoleksi benda-benda dari Lafayette Square di Washington dan Plaza Black Lives Matter setelah protes terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com