Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2021, 17:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.comWisata alam yang mencakup petualangan tengah naik daun. Sebab, berkunjung ke tempat wisata di alam dirasa lebih aman selama new normal.

Dalam pengembangan wisata petualangan agar lebih maju, terlebih di kawasan konservasi, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK) Nandang Prihadi memaparkan sejumlah kebijakan terkait hal tersebut.

Baca juga: Daftar Lengkap TN, TWA, dan Suaka Margasatwa di Indonesia

“Kami tentu perlu meningkatkan kapasitas petugas dalam mendampingi wisatawan, termasuk dalam bidang keselamatan dan P3K,” kata dia.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam seminar online Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan” pada Kamis (14/1/2021).

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Kompas.com rangkum sejumlah kebijakan dalam pengembangan wisata petualangan di Indonesia, Senin (18/1/2021):

1. Peningkatan kapasitas petugas

Salah satu yang akan dilakukan adalah peningkatan kapasitas petugas jaga di kawasan konservasi area wisata petualangan.

Menurut Nandang, hal tersebut perlu disiapkan karena mulanya taman nasional dan taman wisata alam tidak dibuka untuk kegiatan wisata, sehingga penjaga adalah Polisi Kehutanan.

2. Penerapan reservasi online

Langkah selanjutnya yang tengah direncanakan dalam mengembangkan wisata petualangan di kawasan konservasi adalah penerapan reservasi online.

Gunung Merbabu dilihat dari Gunung Telomoyo.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Gunung Merbabu dilihat dari Gunung Telomoyo.

“Kemudian ke depan adalah penerapan booking online. Ini harus dipahami semua. Dengan tiket online itu, kita bisa mengontrol, mengetahui siapa saja yang masuk, berapa banyak, dan seterusnya,” ujar Nandang.

3. Penggunaan teknologi pelacak wisatawan

Langkah lain adalah rencana penggunaan teknologi canggih, seperti gelang pelacak yang telah diterapkan di Balai TN Gunung Merbabu (BTNGMb)

Menurut Nandang, penerapan teknologi pelacak tersebut mampu mempermudah pihak pengelola kawasan wisata petualangan untuk melacak para pengunjung.

Baca juga: Indonesia Punya 556 Kawasan Konservasi, Mana yang Boleh Dikunjungi?

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Kamis (25/4/2019), Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNGMb Johan Setiawan—pada saat itu menjabat sebagai Kepala BTNGMb—mengatakan, gelang yang dikenakan para pendaki dilengkapi chip Radio Frequency Identification (RFID).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

UNWTO: Pariwisata Dunia Hampir 90 Persen Pulih dari Pandemi

UNWTO: Pariwisata Dunia Hampir 90 Persen Pulih dari Pandemi

Travel Update
Catat, Tarif Parkir Resmi di Yogyakarta Saat Libur Akhir Tahun

Catat, Tarif Parkir Resmi di Yogyakarta Saat Libur Akhir Tahun

Travel Update
10 Wisata Kuningan yang Hits, Cocok buat Liburan Tahun Baru 

10 Wisata Kuningan yang Hits, Cocok buat Liburan Tahun Baru 

Jalan Jalan
Antisipasi Gunung Alami Erupsi Saat Didaki, Bawa Barang Ini

Antisipasi Gunung Alami Erupsi Saat Didaki, Bawa Barang Ini

Travel Update
Jadwal Batam ke Singapura Desember 2023, Ada Tambahan Saat Akhir Pekan

Jadwal Batam ke Singapura Desember 2023, Ada Tambahan Saat Akhir Pekan

Travel Update
Sempat Sepi, Machu Picchu Bakal Naikkan Angka Batas Pengunjung

Sempat Sepi, Machu Picchu Bakal Naikkan Angka Batas Pengunjung

Travel Update
Mengetahui Titik Berkemah di Gunung Marapi Sumatera Barat

Mengetahui Titik Berkemah di Gunung Marapi Sumatera Barat

Travel Update
Panduan Main ke Rumah Hantu Solo, Wisata Horor di Hotel Terbengkalai

Panduan Main ke Rumah Hantu Solo, Wisata Horor di Hotel Terbengkalai

Travel Tips
BRI Citilink Online Travel Fair, Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

BRI Citilink Online Travel Fair, Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Travel Update
4 Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ada yang Cuma 3 Jam

4 Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ada yang Cuma 3 Jam

Travel Tips
11 Aturan Main ke Rumah Hantu Solo, Dilarang Bawa Makanan dan Minuman

11 Aturan Main ke Rumah Hantu Solo, Dilarang Bawa Makanan dan Minuman

Travel Tips
Penerbangan di Bali Akan Ditambah Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Penerbangan di Bali Akan Ditambah Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Travel Update
Thailand Akan Rayakan Songkran Sebulan untuk Gaet Turis Asing

Thailand Akan Rayakan Songkran Sebulan untuk Gaet Turis Asing

Travel Update
5 Tips Main ke Rumah Hantu Solo, Jangan Pakai Sandal 

5 Tips Main ke Rumah Hantu Solo, Jangan Pakai Sandal 

Travel Tips
Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com