Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Gunung dan Ngarai, Indonesia Bisa Kembangkan Wisata Canyoning

Kompas.com - 19/01/2021, 18:06 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.comCanyoning Instructor dan anggota Asosiasi Canyoning Indonesia (ACI) Abraham mengatakan, kegiatan wisata petualangan canyoning memiliki potensi untuk berkembang di Nusantara.

“Kami lihat canyoning punya potensi untuk jadi wisata petualangan yang populer seperti halnya wisata arung jeram atau diving,” kata dia.

Pernyataan itu Abraham sampaikan dalam webinar Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan” pada Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Wisata Petualangan Bisa Dikembangkan di Desa Wisata

Adapun, canyoning adalah kegiatan penelusuran ngarai yang dikombinasikan dengan berenang, rappeling, memanjat, meloncat, dan berbagai kegiatan luar ruangan lainnya.

Menurut Abraham, canyoning dapat dilakukan semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

“Potensi lokasi di Indonesia sangat banyak. Indonesia dengan kekayaan alamnya memiliki potensi lokasi canyoning yang tersebar merata di seluruh Indonesia,” ujar dia.

Kegiatan wisata petualangan bernama canyoning yang dilakukan oleh operator canyoning di Bali bernama Canyoning Bali.dok. Instagram @canyoningbali Kegiatan wisata petualangan bernama canyoning yang dilakukan oleh operator canyoning di Bali bernama Canyoning Bali.

Sebagai contoh, Abraham menuturkan bahwa jika ada gunung, lokasi tersebut pasti memiliki lembah atau ngarai yang dapat dikembangkang sebagai spot canyoning.

Selama ini, ujar Abraham, wisata petualangan tersebut hanya berkembang di sejumlah daerah saja, seperti Bali, Lombok, dan beberapa daerah di Pulau Jawa.

“Ada beberapa tempat yang sudah pernah kami lakukan survei. Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan banyak lagi yang masih belum dieksplor,” kata Abraham.

Peminat canyoning yang meningkat

Canyoning pertama kali masuk dan dikenal di Indonesia pada 2009 karena dibawa seorang pegiat canyoning asal Perancis.

Pada saat itu, Abraham menceritakan bahwa warga Perancis tersebut datang untuk melakukan eksplorasi jalur canyoning di Bali dan Flores.

“Disusul 2010 dengan didirikan operator canyoning pertama di Indonesia. Lalu 2011, pertama kali pelatihan canyoning profesional di Indonesia,” katanya.

Kegiatan wisata petualangan bernama canyoning yang dilakukan oleh operator canyoning di Bali bernama Canyoning Bali.dok. Instagram @canyoningbali Kegiatan wisata petualangan bernama canyoning yang dilakukan oleh operator canyoning di Bali bernama Canyoning Bali.

Sejak saat itu, wisatawan nusantara (wisnus) yang minat melakukan canyoning pun kian ramai. Hingga saat ini, wisata petualangan tersebut pun makin berkembang.

Baca juga: Pengembangan Wisata di Kawasan Konservasi, KLHK: Menuju Pariwisata Berkualitas

Abraham mengatakan bahwa berkembangnya minat terhadap canyoning dapat dijadikan peluang untuk mendorong semakin banyak wisatawan yang melakukan hal tersebut.

“Pada 2019 sudah meningkat menjadi tiga kali lipat. Ke depan akan terus meningkat,” tuturnya.

Peralatan canyoning yang mudah didapat

Meningkatnya peminat canyoning membuat peralatan penunjang kegiatan wisata petualangan tersebut semakin mudah dicari.

Abraham menceritakan bahwa pada saat kegiatan tersebut masih cukup asing terdengar di Indonesia, peralatan canyoning cukup sulit untuk dicari.

“Sekarang makin mudah membeli peralatan dengan semakin majunya industri peralatan petualangan. Dulu kalau mau nyari susah, sekarang sangat gampang di online shop,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com