Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Pendakian Gunung Naik Tiap Tahun, Rata-rata Anak Muda

Kompas.com - 20/01/2021, 19:20 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Meski lama tinggal hanya 4-7 hari, namun mereka biasanya mendaki 1-2 gunung di Indonesia dalam satu tahun.

Kemudian, wisman yang datang dari China dan Rusia, mereka didominasi oleh golongan usia muda yang coba melakukan wisata pendakian gunung dengan lama tinggal 4-14 hari. Biasanya, gunung yang didaki merupakan bagian dari paket wisata yang dibeli.

Untuk pendaki dari Thailand, mereka juga didominasi golongan usia muda yang coba melakukan wisata pendakian gunung. Lama tinggalnya adalah 4-7 hari.

Pesona wisata gunung Indonesia

Vita mengatakan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung dengan 129 di antaranya adalah gunung api. Sementara itu, sebanyak 29 pegunungan juga terdapat di Nusantara.

“Daya tarik wisata gunung di Indonesia sangat lua biasa. Pesona hutan tropisnya, hutan hujan yang membuat Indonesia jadi sangat menarik,” ungkapnya.

Baca juga: Pendakian Gunung Carstensz Papua Salah Satu yang Termahal di Dunia

Lebatnya hutan Indonesia yang harus dilalui oleh para wisman ketika mereka hendak mendaki gunung, ujar Vita, dianggap oleh mereka sebagai petualangan tersendiri.

Sebab, mereka merasa seperti tertantang karena terpikir bagaimana cara mereka bertahan di hutan yang harus dilalui sebelum mencapai puncak gunung tujuan.

“Pesona gunung bersalju di daerah tropis, satu-satunya yang kita punya. Memang itu menjadi destinasi yang bisa dibilang seksi. Kalau sudah ke sana, baru bisa dibilang pendaki beneran kata orang,” tutur Vita.

Melansir Kompas.com, Jumat (10/1/2020), Gunung Jayawijaya di Provinsi Papua merupakan gunung tertinggi di Indonesia.

Menjulang di ketinggian 4.884 meter dari permukaan laut (mdpl), sejumlah puncaknya memiliki salju yang membuat Indonesia—negara beriklim tropis—semakin terlihat unik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com