Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Motivasi Mengunjungi Destinasi Sport Tourism, Apa yang Wisatawan Cari?

Kompas.com - 21/01/2021, 10:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pertama, motivasi untuk pencapaian. Kurtzman dan Zauhar (2005) melaporkan bahwa intensi wisatawan untuk mengunjungi destinasi meningkat ketika mereka mengetahui akan berkompetisi dengan atlet lain dan meningkatkan tingkat fisik mereka.

Senada dengan Getz dan McConnels (2011) yang melaporkan bahwa "menantang diri sendiri" sebagai faktor motivasi utama diikuti dengan perbaikan kemampuan atletik mereka.

Kedua, motivasi untuk mengalami stimulasi. Mayoritas partisipan yang berpartisipasi menyebutkan bagaimana pentingnya untuk bersenang-senang selama melakukan perjalanan wisata, bagaimana mood mereka meningkat selama dan sesudah kompetisi yang sesungguhnya berlangsung (Kaplanidou dan Vogt, 2010).

Wisatawan menyarankan bahwa olahraga adalah sungguh menyenangkan dan terintegrasi dengan gaya hidup mereka. Inilah alasan utama mereka mau berpartisipasi di dalam acara olahraga yang diselenggarakan di destinasi wisata.

Ketiga, motivasi untuk mengetahui. Banyak wisatawan yang berkunjung dalam rangka sport tourism mengindikasikan bahwa mempelajari budaya baru adalah motivasi kunci bagi mereka untuk berpartisipasi (Funk dan Bruun, 2007). Keunikan budaya setempat akan menjadi daya tarik yang memikat.

Lalu bagaimana dengan persiapan yang mesti dilakukan pengelola destinasi dalam rangka sport tourism? Kim-Shyan dkk (2020) menyebutkan empat aspek yang dapat memengaruhi intensi wisatawan untuk mengunjungi destinasi sport tourism. Empat aspek inilah yang perlu dipersiapkan.

Pertama, kualitas tempat. Dalam sport tourism, pemilihan lokasi memainkan peran yang amat mendasar. Kualitas fisik menjadi penentu pembentukan persepsi di mata wisatawan yaitu aman untuk keluarga dan pengalaman yang dapat dinikmati (Prayag dan Ryan, 2012).

Kedua, kompetisi. Acara olahraga di destinasi menantang fisik dan mental wisatawan. Pengalaman ini membangun kepercayaan diri (Hyun dan Jordan, 2020). Acara olahraga menjadi sarana wisatawan untuk meningkatkan kemampuan fisik.

Penyelenggara perlu juga membagi kategori lomba menjadi dua kategori, yaitu kompetisi dan sekadar untuk bersenang-senang. Upaya ini untuk menjaring beragam segmen wisatawan yang dapat berpartisipasi.

Ketiga, organisasi penyelenggara. Hal ini menyangkut logistik, keamanan, rute dan lingkungan. Sejarah dan budaya setempat juga dapat mempengaruhi persepsi terhadap acara olahraga yang berlangsung.

Keempat, kualitas layanan. Wisatawan mempertimbangkan kualitas layanan ketika mereka berpartisipasi dalam sport tourism. Kualitas layanan menjadi pembeda antara satu acara dan lainnya. Wisatawan menilai kualitas layanan yang diterima, yang terefleksi di dalam sikap dan ekspektasi atas layanan yang diterima.

Dan, yang tak kalah penting adalah menyiapkan paket tur keliling destinasi. Tur yang menarik juga memengaruhi minat wisatawan berpartisipasi dalam sport tourism, tak hanya acara olahraganya saja.

Akhirnya, rencana pengembangan sport tourism di Indonesia tentu saja patut didukung semua pemangku kepentingan untuk menarik segmen pasar wisatawan yang lebih berkualitas.

Mudah-mudahan semangat ini tetap terus menyala, bukan semata karena Pak Menteri yang sekarang dikenal gemar berolahraga.

Franky Selamat
Dosen Tetap Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara, Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com