Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Rawan Bencana, Wisatawan ke Bali Diimbau Pantau Prediksi BMKG

Kompas.com - 22/01/2021, 11:41 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Angin puting beliung melanda kawasan Pantai Pererenan di Canggu, Kabupaten Badung, Bali pada Minggu (17/1/2021) sekitar pukul 17:00 WITA.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengimbau agar calon wisatawan yang hendak liburan di pantai untuk rajin membaca prediksi cuaca.

“Imbauan kami agar wisatawan rajin membaca ramalan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika),” katanya kepada Kompas.com, Kamis (21/1/2021).

Menurutnya, cuaca saat ini yang sedang berada dalam musim hujan rawan menyebabkan banjir, taah lonsor, hingga angin puting beliung.

Baca juga: Itinerary Seharian Wisata di Badung Bali

Oleh karena itu, sambung Putu, wisatawan saat ini perlu memeriksa prediksi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG sebelum bepergian termasuk mengunjungi pantai-pantai di Bali.

“Biasanya jarang ada puting beliung (di pantai). Ini fenomena musiman jadi angin itu tidak menentu, kadang di satu titik di daerah lain,” tutur Putu.

Untuk Pantai Pererenan sendiri, dia mengatakan bahwa pantai tersebut biasanya juga ramai dikunjungi wisatawan sama seperti pantai lainnya yang ada di Kabupaten Badung.

Angin puting beliung di Canggu, Bali

Sebelumnya, fenomena alam yang membuat wisatawan berlarian keluar dari Pantai Pererenan terjadi pada Minggu (17/1/2021) sekitar pukul 17:00 WITA.

Mengutip Tribun Bali, Senin (18/1/2021), angin puting beliung muncul dari dalam Pantai Pererenang dan bergerak menuju arah timur hingga ke Pantai Nelayan.

Terjadinya hal tersebut membuat belasan bangunan seperti bangsal atau tempat penyimpanan alat-alat di Pantai Nelayan rusak.

Baca juga: Ini Daftar Daya Tarik Wisata di Badung, Bali yang Dapat Sertifikat Layak Dikunjungi

Berdasarkan keterangan dalam Kompas.tv, Selasa (19/1/2021), fenomena alam tersebut turut membawa pasir, sampah, hingga beberapa atap bangunan.

Prakirawati Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Kadek Setiawati mengatakan, fenomena tersebut sering terjadi pada musim penghujan dan tidak dapat diprediksi.

“Gejalanya itu biasanya suhu udara yang biasa terasa panas atau gerah, memang ini kejadian umumnya potensi tinggi terjadi pada musim peralihan. Baik dari kemarau ke musim hujan, maupun sebaliknya,” ungkapnya kepada Kompas TV.

Meski begitu, dia tidak menampik bahwa angin puting beliung juga dapat terjadi pada musim penghujan seperti saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com