Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM di Jawa-Bali, Kunjungan Wisatawan di Yogyakarta Anjlok

Kompas.com - 22/01/2021, 16:50 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali sejak 11 Januari 2021 menurun drastis.

“Kunjungan wisatawan anjlok. Yang saya pantau, sebelum PPKM ini kira-kira di atas 10.000. Sekarang di bawah 5.000,” ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

Jika dibandingkan, sebelum PPKM di Jawa-Bali berlangsung, jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta pada hari biasa adalah sekitar 5.000 orang per hari.

Adapun, jumlah kunjungan merupakan total akumulatif yang telah dikumpulkan dari pengunjung yang liburan ke 100 tempat wisata yang tersebar di Yogyakarta.

Baca juga: 3 Kegiatan di Geblek Menoreh View Kulon Progo, Gowes di Tengah Sawah

Sementara itu, jumlah kunjungan pada akhir pekan berada di atas 10.000 orang. Bahkan, pada hari-hari tertentu seperti Minggu, kunjungan biasanya mencapai 30.000-43.000 orang.

“Itu di Minggu biasanya. Kalau Sabtu lebih sedikit, sekitar Rp 15.000-25.000 wisatawan. Kalau PPKM hari biasa 2.000-3.000 orang. Kemarin sempat 13.000 orang hari Minggu,” tutur Singgih.

Kendati jumlah tersebut mungkin masih terlihat banyak, namun 13.000 orang tersebut berkunjung ke 100 tempat wisata yang tersebar di sana.

Jika dilihat pada satu tempat wisata, lanjut Singgih, suasana sangat sepi sehingga dampak dari berlangsungnya PPKM di Jawa-Bali sangat terasa.

Hotel dan restoran mulai goyah

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta Deddy Pranowo mengatakan, selama PPKM, okupansi hotel di sana turun menjadi rata-rata 13,5 persen.

“400-an anggota kami, yang 170-an itu masih bisa bertahan tapi dengan napas terengah-engah. Kemudian yang 200-an itu hampir mati, dan 30-an itu sudah mati karena kebijakan PPKM ini,” ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat.

Dia melanjutkan, hal tersebut terjadi karena biaya yang dikeluarkan untuk operasional hotel jauh lebih besar dibandingkan dengan pemasukan.

Baca juga: 7 Aktivitas Wisata di Pulepayung Yogyakarta, Wisata Malam hingga Yoga

“Sudah tidak kuat lagi di masa pandemi ini. Sudah hampir setahun” ujarnya.

Pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin, Deddy menuturkan bahwa pihaknya menargetkan rata-rata okupansi mencapai 70 persen.

Kendati demikian, pihaknya hanya mendapatkan 18,5 persen okupansi. Persentase tersebut pun kian menurun dan menyebabkan beberapa hotel dan restoran mulai goyah.

Konsekuensi untuk menekan lajunya Covid-19

Singgih mengatakan, dampak yang dirasakan oleh industri pariwisata di Yogyakarta berasal dari terhambatnya pergerakan wisatawan akibat adanya PPKM di Jawa-Bali.

Selain itu, masing-masing daerah pun mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan meski bisa dengan menaati sejumlah syarat seperti hasil negatif rapid test antigen.

“Kemudian pembatasan-pembatasan, baik itu jumlah maupun dari sisi jam operasional. Sehingga masyarakat di Jawa dan Bali kemudian mungkin akan menyeleksi aktivitas yang dilakukan. Ditunda dulu dan sebagainya,” ucap Singgih.

Ditundanya sejumlah aktivitas termasuk kegiatan wisata oleh masyarakat, lanjutnya, berimbas pada rencana mereka untuk berkunjung atau menginap di destinasi wisata tujuan.

Baca juga: Puncak Widosari Kulon Progo, Keindahan di Tengah Perbukitan Menoreh

Meski begitu, Singgih menuturkan bahwa kondisi yang tengah melanda industri pariwisata Yogyakarta akibat berlakunya PPKM di Jawa-Bali harus dipahami.

“Dari yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hari ke hari belum menunjukkan penurunan, sehingga ini menjadi konsekuensi untuk menekan lajunya Covid-19,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com melalui Corona.jogjaprov.go.id, menurut data terakhir yang dihimpun pada Kamis (21/1/2021), saat ini terdapat 18.258 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.788 kasus sedang dirawat, 417 dinyatakan meninggal, dan 12.053 dinyatakan sembuh.

Baca juga: 7 Resor di Yogyakarta yang Menawarkan Keindahan Panorama Alam

Jika dilihat dari tren kasus konfirmasi harian sejak 11-21 Januari, jumlah kasus positif Covid-19 yang dirawat kerap mengalami peningkatan.

Sebanyak 4.790 kasus dilaporkan dirawat pada Senin (11/1/2021), 4.905 pada Selasa (12/1/2021), 5.041 pada Rabu (13/1/2021), 5.196 pada Kamis (14/1/2021), dan 5.192 kasus pada Jumat (15/1/2021).

Selanjutnya 5.185 kasus pada Sabtu (16/1/2021), 5.280 pada Minggu (17/1/2021), 5.282 pada Senin (18/1/2021), 5.461 pada Selasa (19/1/2021), dan 5.547 kasus pada Rabu (20/1/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com