“Semuanya berasal dari wisatawan mancanegara, banyak juga yang kasih angka 10. Jadi itu perlu diapresiasi,” tutur Sandiaga.
Wayan berharap, saat pandemi Covid-19 usai, pihaknya dapat meningkatkan performa sehingga mereka bisa menerima wisman kembali.
Pengembangan ekowisata mangorve
Wayan menuturkan, saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam mengembangkan ekowisata mangrove.
Pengembangan tersebut, ujar Wayan, akan dilanjutkan dengan pembangunan sejumlah penginapan ramah lingkungan yang berbasis alam.
Menanggapi hal tersebut, Sandiaga mendukung penuh pengembangan ekowisata mangrove. Bahkan, dia mengatakan bahwa Desa Wisata Ekang Anculai adalah prototipe yang diharap dapat direplikasi oleh sejumlah daerah lainnya.
Baca juga: Catat, Itinerary Seharian Liburan di Desa Wisata Cibuntu
Menurutnya, desa wisata yang dikelola warga desa dan pemuda, karang taruna, serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dapat berkembang pesat.
“Walaupun penginapan bintang tiga, tapi pemandangannya bintang tujuh. Saya lihat fasilitas dan akomodasinya bisa dikatakan salah satu desa wisata yang memiliki standar tinggi dari segi kelayakannya,” jelas Sandiaga.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa pengembangan ekowisata mangrove bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Tanjung Pinang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.