Kudapan khas Solo ini lebih nikmat disantap bersama dengan minuman hangat seperti teh atau kopi.
Bagi Anda yang penasaran ingin mencicipinya, bisa membeli di beberapa kios jajanan di Pasar Gedhe. Burger Jawa tersebut bisa Anda nikmati dengan merogoh kocek Rp 2.500 per bijinya.
Banyak orang mengira jenang delima sama dengan jenang mutiara atau sagu sama karena bentuknya sangat mirip. Padahal, keduanya memiliki rasa, tekstur, dan aroma yang berbeda.
Selain itu, bahan dasar keduanya juga berbeda. Jenang delima terbuat dari biji delima, santan, gula, dan sirup framboz, sedangkan jenang sagu terbuat dari sagu mutiara, santan, dan gula saja.
Saat mencicipi jenang delima, Kompas.com merasakan perpaduan rasa manis, legit, serta gurih yang lumer di mulut. Adapun untuk aroma jenang ini cenderung harum.
Satu-satunya penjual jenang delima yang masih eksis di Kota Solo, yakni Warung Mak Tambah di Jalan Jati Baru, Nomor 60, Cemani, Grogol.
Baca juga: Mencicipi Jenang Gempol, Kudapan Terkenal di Pasar Lempuyangan Yogyakarta
Harga untuk satu porsi jenang delima di Warung Mak Tambah cukup terjangkau, yakni Rp 7.000. Warung Mak Tambah buka dari pukul 09.00 WIB dan tutup pada pukul 18.00 WIB.
Warung yang berdiri sejak 1945 itu awalnya berlokasi di emperan pertokoan utara Lapangan Kartopuran, Singosaren, Solo.
Ledre terbuat dari pisang, ketan, kelapa parut, dan santan yang dibakar menggunakan mangkok gerabah sehingga menghasilkan aroma sangit yang khas.
Baca juga: Buah Pisang Bisa Jadi Sumber Asupan Serat
Ketika mencoba ledre, Kompas.com bisa merasakan pisang dan ketan yang menyatu sempurna dan menghasilkan tekstur empuk bercampur rasa gurih dan manis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.