Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jajanan Pasar Murah dan Legendaris di Solo, Enak tapi Jarang yang Tahu

Kompas.com - 26/01/2021, 10:00 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

SURAKARTA,KOMPAS.com – Bagi pencinta kuliner, Kota Solo atau Surakarta menjadi salah tempat yang wajib untuk dikunjungi.

Sebab, selain menawarkan ragam kuliner yang menggugah selera, harga yang ditawarkan juga cenderung murah.

Adapun beberapa tempat yang bisa disinggahi untuk bisa mendapatkan beragam kuliner khas Solo di antaranya Pasar Gedhe, Singosaren, Grogol, dan sekitaranya.

Untuk pergi ke tempat itu, Anda bisa menggunakan kendaraan umum bus Batik Solo Trans (BST) koridor dua jurusan Bandara Adi Sumarmo-Terminal Palur atau koridor tiga jurusan Stasiun Balapan-Yosodipuro-Kerten.

Baca juga: Digelar di Masa PPKM, Dua Hajatan di Kota Solo Dihentikan Satpol PP

Di sana, Anda bisa mendapatkan kuliner menggugah selera dan terjangkau, di antaranya nasi liwet, kue serabi, cabuk rambak, dan rambak kulit.

Bukan hanya itu, di sana Anda bisa menemui jajanan legendaris Solo yang tak banyak orang ketahui.

Kompas.com pada Kamis (21/1/2021) telah mengunjungi beberapa termpat tersebut dan mencicipi jajanan khas Solo yang ada di sana.

Baca juga: RS Lapangan untuk Covid-19 Didirikan di Benteng Vastenburg Solo, Targetnya 7 Hari Selesai

1. Kompyang atau Burger Jawa

Kompyang merupakan makanan serupa roti burger yang memiliki tekstur kering dengan rasa yang gurih.

Kompyang atau kadang disebut Burger Jawa ini terbuat dari tepung terigu, garam, dan ragi yang diuleni dan dibentuk bulat.

Saat dibuat, adonan kompyang tidak dibubuhi mentega serta gula sehingga teksturnya keras di bagian luar dan empuk di bagian dalamnya.

Baca juga: PPKM di Solo, 150 Pelaku Usaha Dapat SP2 dan 2 Warung Makan Ditutup Sementara

Kudapan khas Solo ini lebih nikmat disantap bersama dengan minuman hangat seperti teh atau kopi.

Bagi Anda yang penasaran ingin mencicipinya, bisa membeli di beberapa kios jajanan di Pasar Gedhe. Burger Jawa tersebut bisa Anda nikmati dengan merogoh kocek Rp 2.500 per bijinya.

2. Jenang Delima Mak Tambah

Banyak orang mengira jenang delima sama dengan jenang mutiara atau sagu sama karena bentuknya sangat mirip. Padahal, keduanya memiliki rasa, tekstur, dan aroma yang berbeda.

Selain itu, bahan dasar keduanya juga berbeda. Jenang delima terbuat dari biji delima, santan, gula, dan sirup framboz, sedangkan jenang sagu terbuat dari sagu mutiara, santan, dan gula saja.

Saat mencicipi jenang delima, Kompas.com merasakan perpaduan rasa manis, legit, serta gurih yang lumer di mulut. Adapun untuk aroma jenang ini cenderung harum.

Satu-satunya penjual jenang delima yang masih eksis di Kota Solo, yakni Warung Mak Tambah di Jalan Jati Baru, Nomor 60, Cemani, Grogol.

Baca juga: Mencicipi Jenang Gempol, Kudapan Terkenal di Pasar Lempuyangan Yogyakarta

Harga untuk satu porsi jenang delima di Warung Mak Tambah cukup terjangkau, yakni Rp 7.000. Warung Mak Tambah buka dari pukul 09.00 WIB dan tutup pada pukul 18.00 WIB.

Warung yang berdiri sejak 1945 itu awalnya berlokasi di emperan pertokoan utara Lapangan Kartopuran, Singosaren, Solo.

3. Ledre Pisang Solo

Ledre terbuat dari pisang, ketan, kelapa parut, dan santan yang dibakar menggunakan mangkok gerabah sehingga menghasilkan aroma sangit yang khas.

Baca juga: Buah Pisang Bisa Jadi Sumber Asupan Serat

Ketika mencoba ledre, Kompas.com bisa merasakan pisang dan ketan yang menyatu sempurna dan menghasilkan tekstur empuk bercampur rasa gurih dan manis.

Hanya dengan harga Rp 3.000 sampai dengan Rp 5.000 saja, Anda sudah dapat menikmati jajanan Ledre Pisang Solo.

Meski sudah cukup langka, kudapan ini bisa Anda dapatkan di barisan kios jajanan pasar di Pasar Gedhe, di Warung Miri, Gandekan, dan di Jalan Samanhudi, Laweyan. Kios jajanan tersebut biasanya buka dari jam 07.00-12.00 WIB

Namun, jika Anda mencari ledre di sore hingga malam hari, Anda bisa menemukannya di Warung Gorengan Manunggal Rasa Pak Dagdo, Keprabon yang buka pada pukul 16.00-24.00 WIB.

Baca juga: Gurihnya Kue Rangin Mas Bejo, Kue Tradisional dari Kelapa Parut dan Tepung Ketan yang Kian Langka

4. Roti Kecik

Roti kecik adalah jajanan khas Solo yang terbuat dari ketan yang disangrai, berbentuk lonjong sebesar ibu jari, dan berwarna coklat.

Jajanan beraroma kayu manis dengan rasa manis dan gurih itu sudah ada dan terkenal di Kota Solo sejak 1881.

Selain rasanya yang unik, roti kecik juga bisa tahan lama sampai beberapa minggu meski dibuat tanpa bahan pengawet. Ini terjadi karena roti kecik bertekstur kering dan keras.

Harga roti kecik cukup terjangkau, yakni Rp 7.000 untuk ukuran kecil, Rp 15.000 untuk ukuran sedang, dan Rp 20.000 untuk ukuran besar.

Baca juga: Bedanya Tepung Beras dengan Tepung Ketan, Buat Kamu yang Mau Bikin Jajanan Pasar

Jika tertarik untuk mencicipinya, Anda bisa membelinya di Toko Roti Ganep atau pusat oleh-oleh Mesran, di Singosaren, Solo.

Itulah tadi empat jajanan legendaris dari Solo yang sempat dicicipi Kompas.com. Mengingat pandemi Covid-19 belum usai, pastikan Anda tetap menjalankan protokol kesehatan selama berburu kuliner tersebut. 

Pastikan Anda memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak (3M). Usahakan pula untuk membungkus jajanan tersebut dan memakannya di rumah atau penginapan.

Alternatif lainnya, Anda juga bisa membeli jajanan khas Solo menggunakan jasa ojek online. Selamat menikmati!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com