Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbatasan Selandia Baru Tetap Tutup Sampai Masyarakat Divaksinasi

Kompas.com - 29/01/2021, 19:07 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menegaskan bahwa Selandia Baru dan dunia harus kembali ke keadaan yang cukup “normal” sebelum dia membuka kembali perbatasan negara untuk warga negara asing.

Seperti dilansir dari The Guardian, Ardern telah menutup perbatasan Selandia Baru sejak pertengahan Maret 2020.

Pada Selasa (26/1/2021), ia mengatakan bahwa tak akan membuka perbatasan lagi sampai semua masyarakat Selandia Baru sudah “divaksinasi dan terlindungi”. Sebuah proses yang tidak akan berlangsung untuk populasi umum hingga pertengahan tahun ini.

Baca juga: Australia Perpanjang Penangguhan Travel Bubble dengan Selandia Baru

Ardern juga mengatakan keraguannya terkait prospek travel bubble dengan Australia dalam waktu dekat.

Ia mengatakan bahwa dirinya “kecewa” dengan keputusan pemerintah Australia yang mengangguhkan akses bebas karantina bagi warga Selandia Baru selama tiga hari sehubungan dengan kasus penularan dalam komunitas yang terjadi di Northland.

“Selandia Baru hanya akan merasa keadaan sudah kembali ke normal jika ada tingkat normalitas tertentu di belahan dunia lainnya juga,” kata Ardern dalam konferensi pers pasca-kabinet pertamanya tahun ini.

Kota Whakatane di Selandia Baru. Dok. New Zealand.com Kota Whakatane di Selandia Baru.

Namun karena adanya risiko yang begitu besar di dunia, serta ketidakpastian peluncuran vaksin secara global, Ardern menyebut bahwa itu akan sangat memengaruhi kebijakan terkait perbatasan Selandia Baru di sepanjang tahun 2021.

“Untuk pariwisata bisa kembali dimulai, kami membutuhkan satu dari dua hal: entah kami membutuhkan kepercayaan diri bahwa dengan divaksinasi. Artinya kamu tidak akan menularkan Covid-19 ke orang lain dan kita belum tahu soal itu,” jelas Ardern.

Hal kedua, sambung dia, adalah butuh cukup banyak masyarakat Selandia Baru yang divaksin dan terlindungi, sehingga orang-orang bisa masuk dengan aman ke Selandia Baru.

Baca juga: Unik, Maskapai di Selandia Baru Ini Tawarkan Penerbangan Misterius

Adapun, warga negara Selandia Baru masih bisa kembali ke Selandia Baru. Namun, mereka harus melalui karantina di fasilitas isolasi yang disediakan pemerintah selama dua minggu.

Setelahnya, mereka harus melakukan dua kali tes Covid-19 dan menunjukkan hasil negatif. Kedua tes tersebut merupakan tambahan selain hasil negatif tes yang sudah dilakukan sebelum keberangkatan ke Selandia Baru.

Beberapa warga negara asing diberikan pengecualian untuk bisa masuk ke Selandia Baru. Hanya jika mereka memiliki keahlian khusus yang tidak bisa ditemukan di warga lokal.

Atau jika mereka merupakan anggota keluarga atau memiliki pasangan warga negara Selandia Baru.

Ilustrasi Selandia Baru - Gunung Cook.PIXABAY / KEWL Ilustrasi Selandia Baru - Gunung Cook.

“Sementara itu, kami akan terus mengejar travel bubble dengan Australia dan Pasifik. Namun, melakukannya dengan seluruh dunia hanya aka menimbulkan risiko yang terlalu besar bagi kesehatan dan ekonomi kami di tahap ini,” terang Ardern.

Ia pun mengajak masyarakat Selandia Baru untuk tetap bersatu. Bahwa mereka bisa melakukan hal bagus yang sama di tahun 2021 ini, seperti yang mereka lakukan pada 2020 lalu.

Sebelumnya, seperti dilansir Travel and Leisure, Selandia Baru mengumumkan bahwa mereka akan memberikan vaksinasi gratis pada warganya. Termasuk juga negara-negara tetangga seperti Tokelau, Kepulauan Cook, Niue, Samoa, Tonga, dan Tuvalu.

Baca juga: Jelajah Lokasi Syuting Mulan, Keindahan China dan Selandia Baru

Dilaporkan, Selandia Baru masih menunggu persetujuan terhadap vaksin pertama mereka, sehingga proses peluncuran pasti akan memakan waktu.

Dalam video yang ia unggah ke Instagram setelah konferensi pers, Ardern mengatakan bahwa persetujuan regulasi akan muncul paling cepat Rabu (3/2/2021). Namun, masih diperlukan waktu tunggu untuk pengiriman dosis-dosisnya.

“Kami tahu ada banyak negara yang berada dalam situasi jauh lebih buruk dari Selandia Baru. Hal yang benar adalah mereka diprioritaskan karena besarnya kehilangan mereka,” kata Ardern dalam video tersebut.

Tak seperti negara-negara lain yang menuntut jumlah dosis, Ardern menyebut bahwa strategi peluncuran vaksin mereka akan berbeda karena keunikan bangsa mereka.

tasman river valley di New Zealand, salah satu tempat syuting MulanShutterstock/Linda_K tasman river valley di New Zealand, salah satu tempat syuting Mulan

“Selandia Baru sedikit berbeda dari negara-negara lain. Banyak negara lain yang memprioritaskan orang-orang yang lebih tua dan tenaga kesehatan. Pekerja yang paling berisiko di Selandia Baru adalah pekerja perbatasan kami.”

“Kami tahu kebijakan perbatasan kami sangat ketat, tapi itu untuk menjaga semua orang tetap aman. Dan itu akan terus berlanjut di masa depan,” tegas Ardern dalam video IGTV tersebut.

Pada Senin (25/1/2021), Australia menangguhkan perjanjian bebas karantina dengan Selandia Baru selama tiga hari setelah ditemukannya satu kasus komunitas Covid-19 yang muncul di Northland.

Penangguhan tersebut kemudian diperpanjang lagi pada Kamis (28/1/2021) selama tiga hari hingga Minggu (31/1/2021) akibat ditemukannya kasus baru pada seorang wanita yang menjalani karantina di Auckland, yang terkait dengan varian baru virus corona Afrika Selatan.

Artinya, warga Selandia Baru yang tiba di Australia dalam periode tersebut harus melalui karantina di hotel selama 14 hari.

Ardern mengatakan bahwa dirinya “kecewa” dengan keputusan yang diambil Perdana Menteri Australia Scott Morrison tersebut.

Dan ia menyebut akan membutuhkan kepastian lebih lanjut bahwa “pemberitahuan singkat tentang penutupan perbatasan” tidak akan terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com