ENDE, KOMPAS.com - Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko adalah salah satu desa penyangga destinasi wisata yang mendunia, yakni Taman Nasional (TN) Kelimutu.
Sebagai desa penyangga, pemerintah desa Detusoko membangun sebuah kafe bernama Lepalio Cafe.
Kafe yang terletak di pinggir jalan negara Trans Flores ini baru saja di-launching sekitar satu pekan.
Salah satu keunikan Lepalio Cafe adalah lokasinya yang tepat berada di pinggir sawah milik para petani desa Detusoko Barat.
Baca juga: Taman Nasional Kelimutu Ditutup, Imbas Kenaikan Kasus Covid-19 di Ende
Di kafe ini, wisatawan bisa ngopi santai dan makan sambil memandang panorama alam sawah yang luas dan indah. Wisatawan juga bisa menyaksikan para petani yang sedang membajak sawah, menyiangi rumput, dan memanen padi. Semuanya bisa, tergantung musimnya.
Di atas kafe, wisatawan juga bisa ber-selfie ria berlatar areal sawah yang hijau. Pengunjung juga bisa berfoto dengan para petani.
Kepala Desa Detusoko Barat Nando Watu mengatakan, Lepalio Cafe juga hadir sebagai tanggapan pemberdyaan di tingkat desa dalam menanggapi Flores dan Komodo sebagai destinasi wisata Premium.
Sajian menu khas desa setempat
Wisatawan yang datang ke Kelimutu berharap bisa singgah dan menikmati aneka suguhan produk lokal di desa.
Kehadiran kafe sebagai salah satu show case product unggulan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan juga produk desa-desa sekitarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.