7. Jangan lupakan jas hujan
Jas hujan merupakan penangkal hujan yang lebih efektif dibandingkan dengan topi, tas antiair, bahkan payung.
Baca juga: 6 Tips Aman Mendaki Gunung Rinjani, Cari Porter atau Komunitas Lokal
Selama pendakian pada saat musim hujan, jas hujan dapat langsung digunakan agar lebih ringkas saat hujan deras turun tiba-tiba. Letakkan jas hujan pada bagian atas ransel agar mudah diambil saat hujan.
8. Jangan berhenti terlalu lama
Saat mendaki dalam kondisi turun hujan, pendaki diimbau terus bergerak secara konstan dan menghindari berhenti terlalu lama jika tubuh basah.
Sebab, tubuh harus tetap berada pada kondisi bergerak agar suhu tetap stabil. Jika berhenti terlalu lama dalam kondisi tubuh basah, suhu tubuh akan menurun dan menyebabkan kedinginan hingga hipotermia.
9. Hindari berkemah jika memungkinkan
Meski tenda tetap dibawa saat mendaki untuk mengantisipasi hujan dan angin, berkemah pada kondisi cuaca yang lebih buruk tetap berisiko.
Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani Disarankan Hanya pada Siang Hari
Saat hujan lebat, air masih bisa menembus lapisan tenda. Angin kencang pun dapat merobohkan tenda dan menyebabkan angin dingin berembus ke dalam.
Jika memungkinkan, hindari berkemah saat mendaki pada musim hujan. Paling pas adalah naik dan langsung turun. Salah satu gunung yang pas untuk pendakian semacam itu adalah Gunung Andong.