Sebab, jika hujan belum turun, tetapi pendaki sudah mengenakan jas hujan, hal tersebut akan membuat gerah para pendaki.
“Enggak perlu langsung dipakai, tapi taruh di bagian tas yang mudah diambil. Kalau hujan turun, pendaki bisa cepat ambil jas hujannya,” tutur Budi.
5. Tetap waspada
Periode hujan di Gunung Lawu tidak dapat diprediksi apakah akan terjadi pada pagi, siang, sore, atau malam hari.
Bahkan pada Desember 2020 sampai memasuki Januari 2021, Budi mengungkapkan bahwa hujan terjadi hampir setiap hari.
“Waktunya enggak bisa ditentukan (kemarin). Kadang pagi, durasinya penuh dari pagi sampai sore. Lalu malam berhenti, pagi hujan lagi,” katanya.
Baca juga: Menikmati Keindahan Gunung Lawu Tanpa Perlu Mendaki
Meski begitu, lanjut Budi, pendaki tetap harus waspada dengan mempersiapkan barang bawaan dan membalutnya dengan plastik. Jas hujan juga tetap dibawa.
6. Pakai jalur Cemoro Sewu
Gunung Lawu memiliki sejumlah jalur pendakian yang dapat ditempuh. Beberapa di antaranya adalah Cemoro Kandang, Candi Cetho, Cemoro Sewu, Singolangu, Jogorogo, Anggrasmanis, dan Tambak.
Walau pendakian bisa melewati semua jalur, jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu lebih diminati untuk ditempuh saat musim hujan karena estimasi waktu, jarak, dan medan yang ditempuh.
Terkait keamanan jalur yang hendak ditempuh, Budi mengatakan bahwa hal tersebut tergantung pada seberapa siap fisik dan peralatan para pendaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.