Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Mendaki Gunung Lawu Saat Musim Hujan, Lewat Cemoro Sewu

Kompas.com - 02/02/2021, 13:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.comGunung Lawu merupakan salah satu dari sejumlah gunung di Indonesia yang digandrungi oleh para pendaki untuk dikunjungi.

Apabila ingin mendaki saat musim hujan, terdapat sejumlah tips dari Anggota Anak Gunung Lawu Budi Santoso terkait hal tersebut.

Baca juga: 13 Tips Mendaki Gunung saat Musim Hujan

“Kalau musim hujan begini, jalur yang ramai dipakai Cemoro Sewu karena estimasi waktu yang singkat, jarak dekat, dan jalurnya bebatuan jadi tidak banyak lumpur,” katanya kepada Kompas.com, Senin (1/2/2021).

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut tips mendaki Gunung Lawu saat musim hujan yang telah Kompas.com rangkum, Selasa (2/2/2021):

1. Persiapkan fisik sebelum mendaki

Bagi para pendaki, Budi mengatakan bahwa olahraga sebelum mendaki adalah kegiatan yang kerap dilakukan oleh mereka.

“Kalau olahraga, siapa pun yang mau berkegiatan di alam bebas seperti mendaki sudah persiapkan fisik. Mungkin beberapa hari sebelumnya sudah jogging atau olahraga lain,” ujarnya.

2. Cek peralatan

Dalam kegiatan mendaki saat musim hujan, pemeriksaan dan persiapan ekstra terkait peralatan harus dilakukan agar pendakian tetap aman.

Baca juga: Telaga Madirda yang Menawan di Kaki Gunung Lawu, Pas untuk Liburan Akhir Pekan

3. Bawa hujan dan pakai sepatu untuk mendaki

Menurut Budi, jas hujan adalah barang yang sangat vital dan wajib dibawa jika ingin mendaki saat musim hujan.

“Terus sepatu. Karena hujan, jalur sangat licin jadi harus pakai yang pas. Sepatu trekking,” katanya.

Lalu, pakaian cadangan dan sleeping bag juga dibalut dengan plastik sebagai antisipasi agar tetap kering dan hangat jika tas basah karena hujan.

4. Jas hujan taruh di area yang mudah diakses

Meski beberapa tips mengatakan bahwa pendaki disarankan untuk langsung memakai jas hujan ketika mendaki saat musim hujan, menurut Budi, hal tersebut tidak perlu.

Pasar Dieng atau Pasar Setan di Gunung Lawu.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Pasar Dieng atau Pasar Setan di Gunung Lawu.

Baca juga: Mojosemi Dinosaurus Park, Rumah Dinosaurus di Kaki Gunung Lawu

Sebab, jika hujan belum turun, tetapi pendaki sudah mengenakan jas hujan, hal tersebut akan membuat gerah para pendaki.

“Enggak perlu langsung dipakai, tapi taruh di bagian tas yang mudah diambil. Kalau hujan turun, pendaki bisa cepat ambil jas hujannya,” tutur Budi.

5. Tetap waspada

Periode hujan di Gunung Lawu tidak dapat diprediksi apakah akan terjadi pada pagi, siang, sore, atau malam hari.

Bahkan pada Desember 2020 sampai memasuki Januari 2021, Budi mengungkapkan bahwa hujan terjadi hampir setiap hari.

“Waktunya enggak bisa ditentukan (kemarin). Kadang pagi, durasinya penuh dari pagi sampai sore. Lalu malam berhenti, pagi hujan lagi,” katanya.

Baca juga: Menikmati Keindahan Gunung Lawu Tanpa Perlu Mendaki

Meski begitu, lanjut Budi, pendaki tetap harus waspada dengan mempersiapkan barang bawaan dan membalutnya dengan plastik. Jas hujan juga tetap dibawa.

6. Pakai jalur Cemoro Sewu

Gunung Lawu memiliki sejumlah jalur pendakian yang dapat ditempuh. Beberapa di antaranya adalah Cemoro Kandang, Candi Cetho, Cemoro Sewu, Singolangu, Jogorogo, Anggrasmanis, dan Tambak.

Walau pendakian bisa melewati semua jalur, jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu lebih diminati untuk ditempuh saat musim hujan karena estimasi waktu, jarak, dan medan yang ditempuh.

Terkait keamanan jalur yang hendak ditempuh, Budi mengatakan bahwa hal tersebut tergantung pada seberapa siap fisik dan peralatan para pendaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com