Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jateng di Rumah Saja, Tempat Wisata di Karanganyar Mungkin Tetap Buka

Kompas.com - 04/02/2021, 16:40 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Titis Sri Jawoto mengatakan bahwa tidak ada penutuoan tempat wisata yang ada di sana selama berlangsungnya gerakan Jateng di Rumah Saja, 6–7 Februari 2021.

“Kemungkinan tetap buka. Tapi ya enggak akan ada pengunjung,” kata Titis ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (4/2/2021).

Pasalnya selama masa pandemi Covid-19 ditambah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dampaknya sangat berat pada pelaku usaha pariwisata.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Wisata di Karanganyar Berbasis Alam Tetap Buka

Menurut Titis, jumlah kunjungan ke setiap tempat wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar, terutama Kecamatan Ngargoyoso dan Tawangmangu bisa dibilang sangat sedikit atau bahkan hampir tidak ada.

“Pengunjungnya sangat minim. Paling ada dua orang, 20 orang. Karyawannya 40, pengunjungnya sehari hanya dua,” ujar Titis.

Maka dari itu, ditutup atau tidaknya tempat wisata selama periode Jateng di Rumah Saja ini bisa dibilang tak akan memberi pengaruh yang berarti pada usaha penekanan penyebaran Covid-19.

Wisata Gunung Gamping Tawangmangu.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Wisata Gunung Gamping Tawangmangu.

Apalagi di masa pandemi ini, kata Titis, banyak sekali yang perlu dibiayai dan ditangani agar pencegahan penyebaran Covid-19 bisa lebih maksimal.

“Tapi tempatnya itu bukan di sektor pariwisata. Karena itu tadi (tidak ada pengunjung). Enggak usah dipikir atau diurus karena enggak ada orang berwisata,” imbuh Titis.

Reaksi pelaku usaha pariwisata

Menanggapi gerakan ini, banyak pelaku usaha pariwisata yang merasa cukup jengkel, khususnya terhadap berbagai pembatasan di sektor pariwisata.

Menurut Titis, banyak pelaku usaha pariwisata yang mulai jengkel karena seakan terus menerus dikaitkan dengan penyebaran Covid-19.

Baca juga: Jateng di Rumah Saja, Setiap Daerah Dipersilakan Lakukan Penyesuaian

Padahal, protokol kesehatan di tempat wisata sudah dijaga dengan ketat. Apalagi sebenarnya hampir tidak ada pengunjung yang datang ke sana.

“Kayak jadi pesakitan bahwa pandemi ini penyebabnya pariwisata gitu. Sampai jengkel gitu ya, karena betul betul enggak ada pengunjung,” tutur Titis.

Kebijakan Pemkab Karanganyar

Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar belum mengeluarkan surat edaran atau imbauan lanjutan dari imbauan Jateng di Rumah Saja yang dikeluarkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menurut Titis, kebijakan yang akan dikeluarkan kemungkinan akan tetap berusaha mengikuti imbauan tersebut sambil menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Wonder Bridge yang jadi ikon Tawangmangu Wonder ParkDok. Instagram @tawangmangu.wonderpark Wonder Bridge yang jadi ikon Tawangmangu Wonder Park

Sementara sektor lainnya yang berada di bawah tanggung jawab Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, misalnya olahraga, tetap diizinkan berjalan sesuai ketentuan PPKM biasa karena tidak disebut dalam surat edaran Gubernur Jateng.

“Rumah makan enggak disinggung. Hotel tetap buka gitu. Silakan operasional dengan protokol kesehatan. Normal dalam koridor PPKM, ikuti saja pedoman kita dalam surat edaran PPKM,” jelas Titis.

Gerakan Jateng di Rumah Saja

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengeluarkan imbauan terkait Gerakan Jateng di Rumah Saja untuk menutup seluruh tempat keramaian selama dua hari, tepatnya tanggal 6–7 Februari 2021.

Gerakan tersebut tertera dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jateng Nomor 443.5/000/933 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan pada PPKM Tahap II di Jateng.

“Prinsipnya karena kita mau menghormati medis dan kondisi Covid-19 yang terus meningkat, kita meminta untuk semuanya yuk di rumah saja,” kata Ganjar pada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Ganjar: Ada Pelaku Pariwisata yang Tidak Setuju dengan Jateng di Rumah Saja

Selama periode tersebut, penutupan akan berlaku untuk Car Free Day, jalan, toko atau mal, pasar, tempat wisata dan pusat rekreasi.

“Penutupan itu kami minta ke pengelola untuk lakukan pembersihan dan penyemprotan agar tempat wisata bisa kita jaga dengan baik,” pungkas Ganjar.

Selain itu, pembatasan terhadap kegiatan seperti hajatan dan pernikahan tanpa mengundang tamu, serta kegiatan lain yang memunculkan potensi kerumunan seperti sektor pendidikan juga akan dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com