Visa kunjungan bisnis dan wisatawan ini juga dikaji terutama untuk meningkatkan layanan e-visa yang dianggap sangat membantu kemudahan mendapatkan visa.
“Serta pertimbangan memberikan perlakuan khusus pada negara Asean yang sudah memiliki kesepakatan Travel Arrangement atau Travel Bubble dengan tentunya menerapkan prinsip Resiprosity atau timbal balik. Negara-negara tersebut juga membebaskan visa untuk Warga Negara Indonesia (WNI),” imbuh Sandiaga.
Data-data wisatawan mancanegara ini diperlukan oleh Kemenparekraf untuk melengkapi big data. Serta untuk menyusun rencana sosialisasi yang lebih ditargetkan dan tersegmentasi.
Tujuan Visa Long Term
Nantinya, para pemilik visa long term ini boleh berinvestasi di Indonesia. Visa tersebut akan diperbaharui setiap lima tahun.
Harapannya dengan adanya visa long term ini adalah dapat meningkatkan kualitas pariwisata dari segi lama kunjungan dan jumlah pengeluaran. Sehingga akan mempengaruhi dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat ekonomi lokal.
Baca juga: Turis Asing di Bali Berulah Lagi, Pakai Visa Kunjungan untuk Bisnis
Rencana pengembangan visa khusus untuk kunjungan jangka panjang ini dianggap sesuai dengan tren terkini.
“Di mana ada yang disebutkan ada benua ketujuh, dengan jumlah 1 miliar warga dunia yang berusia 60 tahun ke atas dengan pendapatan lebih dari 15 triliun dolar Amerika yang memiliki kemampuan untuk tinggal lebih lama, berbelanja dan berwisata lebih lama,” ungkap Sandiaga.
Hal tersebut, tambah Sandiaga, perlu menjadi fokus peningkatan kualitas wisatawan Indonesia khususnya dari lama kunjungan. Tak lupa juga soal spending atau belanja wisawatan tersebut selama di Indonesia.
Ia berharap, dengan adanya konsep long term visa ini kasus-kasus wisatawan seperti Kristen Gray yang sempat viral beberapa waktu, serta para pekerja yang ingin melakukan kegiatan digital nomad bisa memiliki payung hukum yang sesuai.
Yakni payung hukum sesuai kearifan lokal, ketentuan Perundang-undangan, dan peraturan yang berlaku lainnya. Sehingga nantinya, bisa membangkitkan dan memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.