Saat Hari Raya Imlek tiba, pemberian angpau dilakukan orangtua kepada anak-anak muda. Hermina mengatakan, tradisi ini sudah ada sejak zaman Dinasti Xia dan Dinasti Shang.
Dalam pemberian angpau, terdapat upacara yang dilakukan. Biasanya, para anak muda akan bersujud di hadapan orang tua.
“Rangkaian pemberian angpau biasanya di pagi hari perayaan Imlek sesudah para keluarga selesai mandi dan mengenakan baju baru,” ucapnya.
Baca juga: Tradisi Pemberian Angpau, Ternyata Ada Upacaranya Juga
Setelah membersihkan badan, anak-anak muda akan bersujud di hadapan nenek dan kakek (jika masih ada), kemudian bersujud di hadapan ayah dan ibu.
Untuk posisi duduknya, kakek dan nenek akan duduk bersebelahan dan dilanjutkan dengan ayah dan ibu.
Namun, ayah dan ibu harus sujud terlebih dahulu kepada kakek dan nenek sebelum duduk berdampingan.
Selanjutnya, anak akan bersujud di depan kakek dan nenek. Setelah disuruh untuk bangun, mereka akan memberikan angpau dalam kertas merah.
Terkait upacara pemberian angpau, Hermina menjelaskan bahwa hal tersebut hanya dilakukan dalam keluarga. Sementara bagi kerabat lain yang berkunjung, mereka tidak perlu melakukannya.
Meski anak-anak muda diberikan angpau atau “yasui qian”, hanya anak kecil dan mereka yang masih belum menikah saja yang akan mendapatkannya.
Baca juga: Mengapa Saus Yu Sheng Harus Ditumpahkan Searah Jarum Jam?
“Sejauh dia belum menikah, maka dia masih dapat diberikan angpau. Kalau sudah menikah, maka dianggap sudah memiliki keluarga, jadi tidak perlu diberikan angpau lagi,” tutur Hermina.
Untuk jumlah uang yang diberikan, nominal berapa pun diperbolehkan asalkan jumlah uang tidak memiliki angka empat. Sebab, pelafalan angka empat (shi) dalam Bahasa Mandarin berarti “mati”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.