Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Imlek Identik dengan Warna Merah?

Kompas.com - 11/02/2021, 14:31 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

“Warna merah ini juga bisa menjadi penolak marabahaya dan mendatangkan keberuntungan. Itu juga kenapa angpao yang dibagikan saat Imlek disebut juga uang keberuntungan,” lanjutnya.

  • Untuk mengusir monster Nian

Mengutip National Geographic dalam pemberitaan Kompas.com, Sabtu (25/1/2020), dahulu terdapat sebuah legenda yang diceritakan secara turun temurun di China.

Saat perayaan Imlek, orang-orang akan menyalakan petasan untuk mengusir monster Nian yang sering mengganggu. Sebab, dia kerap memakan hasil pangan dan menyerang warga.

Melalui suara ledakan yang keras dan cahaya terang berwarna merah dari petasan, monster Nian pun pergi karena ketakutan.

Pada saat itu, orang-orang percaya kalau monster Nian takut dengan warna merah dan suara keras. Hal tersebut lalu dilakukan setiap perayaan Imlek dengan menggantungkan lentera, serta gulungan kertas warna merah di jendela dan pintu.

Petasan dan kembang api juga dinyalakan untuk menakuti monster Nian agar tidak mengganggu dan datang ke rumah-rumah warga.

Warna kuning emas

  • Lambang keagungan

Untuk warna kuning emas, Adjie mengatakan bahwa warna tersebut merupakan lambang dari keagungan atau kewibawaan.

Dahulu kala, lanjutnya, warna kuning emas hanya dapat digunakan oleh keluarga kerajaan seperti kaisar, pangeran, dan anak raja.

Baca juga: Kue Keranjang untuk Sembahyang Imlek Punya Makna Berbeda

“Zaman dulu hanya kaisar, pangeran, anak raja, yang diperbolehkan memakai warna kuning emas, maka harapannya keluarga tersebut mendapatkan kebahagiaan dan kemuliaan,” jelasnya.

  • Lambang kemakmuran

Suhana mengatakan, warna kuning emas selaas dengan warna merah karena juga dianggap sebagai lambang kemakmuran.

Dia juga berharap agar paduan warna kuning dan emas dapat membawa aura positif, mengutip Kompas.com, Selasa (30/1/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com